Tanaman Sawi – Sawi dapat di tanam di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Akan tetapi, umumnya sawi diusahakan orang di dataran rendah, yaitu di pekarangan, di ladang, atau di sawah, jarang diusahakan di daerah pegunungan. Sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan terhadap hujan. Sehingga ia dapat ditanam di sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang cukup untuk penyiraman. Keadaan tanah yang dikehendaki adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, dan drainase baik dengan derajat keasaman (pH) 6-7. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan tumbuh pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman sawi memberikan hasil yang lebih baik apabila tumbuh di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Tanaman sawi biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Tanaman sawi dalam pertumbuhannya membutuhkan hawa yang sejuk, dan lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Tanaman sawi tidak cocok pada air yang menggenang. Tanaman sawi biasanya di tanam pada akhir musim penghujan .
Sawi yang ditanam secara hidroponik memeiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan cara konvensional. Beberapa kelebihan penanaman sawi secara hidroponik adalah sebagai berikut :
- Dapat dilakukan pada ruang yang terbatas dan tempat yang higienis
- Tanaman tumbuh lebih cepat dan penggunaan pupuknya lebih hemat
- Lebih terjamin bebas dari serangan hama dan penyakit
- Efisien dalam teknis perawatan dan peralatan yang digunakan
- Kualitas sawi yang dihasilkan lebih bagus dan tidak kotor.
Sawi banyak diminati oleh masyarakat luas dikarenakan manfaat dari sawi itu sendiri bagi kesehatan. Adapun beberapa manfaat sawi mampu menangkal hipertensi, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker, mencegah osteoporosis, serta menurunkan kadar kolesterol. Selain itu kandungan gizi dari tanaman sawi itu sendiri berupa vitamin C, vitamin A, vitamin E, vitamin B-1, vitamin B-2, vitamin B-3, protein, mangan, kalsium, kalium, fosfor, besi dan lain sebagainya. Tanaman sawi pada umumnya dikenal terdiri beberapa jenis, dua diantaranya adalah sawi daging (Green Pakcoy) dan sawi hijau (Caisim). Sawi daging merupakan sayuran daun yang mirip dengan caisim. Batangnya pendek, tegap, serta daunnya berwarna hijau tua, mempunyai tangkai daun sempit dan berbentuk bulat, berwarna hijau tua. Sawi hijau memiliki daun elips, dengan bagian ujung biasanya tumpul, warnanya hijau segar dan mengkilap, biasanya tidak berbulu. Tangkai daun sawi hijau berwarna putih atau hijau muda.
Sewaktu muda tumbuh lemah, tetapi setelah daun ketiga dan seterusnya akan membentuk setengah roset dengan batang yang cukup tebal, namun tidak berkayu. Produksi tanaman sawi di Jawa Timur pada tahun 2007 adalah sebesar 42.851 ton atau setara dengan produktivitas 9,245 ton/ha, sedangkan produksi petani tanaman sawi di Kabupaten jember sendiri pada tahun 2007 adalah 1.628 ton (Dinas Pertanian Jawa Timur, 2008). Produktivitas tanaman sawi hidroponik di dalam greenhouse adalah sebesar 50 ton/ha. Sesuai dengan hasil penelitian didapatkan bahwa bobot segar tanaman sawi dengan system hidroponik kultur air adalah sebesar 46,6 g/tanaman. Sawi sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap sehingga apabila dikonsumsi sangat baik untuk mempertahankan kesehatan tubuh
Comments :
0 komentar to “Tanaman Sawi”
Post a Comment