Info seputar, Cara membuat pupuk,Cara Menanam,Cara stek,Taman Hias,Obat herbal,Seputar Dunia Kesehatan Berserta Tips Sehatnya

 

Khasiat Cengkeh

Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa serta sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Rempah cengkeh ini berasal dari putih bunga kering pohon cengkih. Sebelum putik mekar, ia dipetik lalu dijemur hingga berwarna cokelat tua. Sebagai bahan masakan, cengkeh memberikan aroma khas, kuat, sekaligus memberi rasa hangat pada makanan. Cara menggunakannya adalah dengan mencampurkannya langsung secara utuh atau menghaluskannya terlebih dahulu (tergantung resep).

Khasiat Cabai Hijau

Cabai hijau adalah cabai merah yang masih muda. Bumbu ini banyak digunakan untuk masakan tumis ataupun berkuah. Cita rasa pedasnya beraroma khas. Cara memasaknya adalah dengan membelah cabai menjadi dua bagian atau diiris sesuai selera sebelum dicampur dengan bahan masakan lainnya. Di pasaran sendiri ada dua macamnya, yaitu cabai hijau keriting dan cabai hijau besar. Untuk cabai hijau keriting rasanya relatif lebih pedas ketimbang cabai hijau besar.

Khasiat Biji Pala

gambar Biji Pala
Beberapa khasiat dari biji pala bagi kesehatan tubuh kita di antaranya:
  • Mengobati insomnia (sulit tidur). Caranya, ambil 1 biji buah pala, lalu tumbuk halus. Tambahkan sedikit air, lalu letakkan pada pelipis penderita insomnia di malam hari pada saat akan tidur.
  • Mengobati telinga sakit. Caranya, ambil biji pala dan biji mahoni, lalu tumbuk halus. Tambahkan 1/2 liter air, lalu rebus dan biarkan mendidih selama 10 menit. Teteskan air pada telinga sebanyak 4 sampai 5 kali sehari.
  • Mengobati kepala pusing. Caranya, ambil 1 buah biji pala, 7 lembar daun sirih, 7 buah cengkeh, lalu tumbuk halus. Tambahkan sedikit air, lalu oleskan ramuan pada tengkuk dan ubun-ubun penderita.

Khasiat Bawang Putih

Bawang putih digunakan sebagai bumbu hampir di setiap masakan tradisional Indonesia. Bumbu ini bisa digunakan dengan cara dihaluskan dengan bumbu lainnya atau dirajang secara terpisah. Ia merupakan umbi dari jenis tanaman yang memiliki nama Genius Allium. Bawang putih kaya akan zat yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa agak getir. Khasiatnya antara lain adalah sebagai antibiotik alami di dalam tubuh manusia.

Khasiat Bangle

gambar Bangle
Bangle (Zingiber montanum (J.König) Link ex A.Dietr. = syn. Zingiber cassumunar, syn. Z. purpureum Roxb.) adalah salah satu tanaman rempah-rempah anggota suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpangnya dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan bahan pengobatan. Tumbuhan ini dikenal diberbagai tempat dengan nama yang bervariasi: mungle (Aceh), bungle (Tapanuli), kunik bolai (Tanah Minang), panglai (Pasundan), pandhiyang (Madura), bale (Makassar), panini (Bugis), unin makei (Ambon).
Bangle ditemukan di India tropis dan Asia Tenggara.
Beberapa khasiat bangle adalah sebagai berikut:
  • Mengobati asma. Caranya, ambil umbi bangle secukupnya, lalu rebus dengan air yang mendidih selama kurang lebih 1/2 jam. Minum airnya.
  • Mengobati kepala pusing. Caranya, ambil 2 jari bangle, cuci, lalu parut. Gosokkan pada tengkuk dan pelipis sebanyak 1x dalam sehari.
  • Mengobati masuk angin. Caranya, ambil 1 jari bangle, 1 jari lempuyang, 1 jari jahe, dan 2 jari kencur. Cuci bersih lalu parut. Tambahkan air masak 2 cangkir, lalu peras dan saring. Minum airnya 2 kali sehari masing-masing sebanyak 1 cangkir.

Khasiat Asam Kandis

Asam kandis berguna untuk menambah rasa asam (agak pahit) pada masakan. Caranya adalah dengan memasukkan asam kandis bersama dengan / ke dalam kuah masakan. Bumbu ini berasal dari kuliat buah yang dikeringkan (secam jeruk limau). Kulit tersebut dikeringkan hingga berwarna kehitam-hitaman. Untuk mendapatkannya bisa dengan mencarinya di pasar-pasar tradisional.

Khasiat Asam Jawa

Asam jawa berguna untuk menambah rasa asam pada makanan dan minuman. Caranya adalah dengan mencampurkan langsung pada kuah masakan atau diambil air asamnya terlebih dahulu. Untuk mendapatkan air asam, caranya cukup dengan mencampurkan beberapa biji asam jawa dengan sedikit air hangat, aduk rata, kemudian disaring airnya.
Bumbu asam jawa banyak dijual di pasar tradisional atau pun modern. Anda dapat membeli asam yang dijual utuh (langsung dipetik dari pohon) atau dalam bentuk bubur padat dengan atau tanpa biji.

Khasiat Buah Zaitun

Pohon zaitun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kencantikan tubuh. Tidak hanya buahnya saja tapi juga daun dari pohon zaitun dapat di manfaatkan untuk pengobatan. Pohon zaitun ini diketahui berasal dari pulau Kreta, yang masuk dalam wilayah Yunani. Oleh karena itu sudah sejak lama masyarakat Yunani kuno menggunakan daun zaitun sebagai obat pembasuh luka. Selain itu daun zaitun juga dipakai sebagai obat untuk kandung kemih, dan riset menunjukan daun zaitun memiliki kemampuan membantu penurunan kadar gula darah sebagaimana juga bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi. Daun tersebut juga mengandung zat anti-mikroba dan sangat efektif memerangi sejumlah jamur, virus dan bakteri.
Sementara minyak zaitun yang diperoleh dari ekstrasi buahnya, berfungsi melindungi sistem pencernaan. Jika minyak ini dioleskan pada bagian permukaan kulit bisa melembabkan, melembutkan dan menjaga elastisitas kulit. Minyak ini juga berfungsi sebagai penghantar bagi minyak-minyak lainnya. Apabila dipakai sebagai minyak goreng atau suplemen makanan, minyak zaitun dapat menjaga jantung dan pembuluh arteri tetap lentur. Mengkonsumsi minya zaitun secara teratur terbukti menghindari penimbunan kolesterol di pembuluh arteri.
Minyak zaitun juga dapat berfungsi mengendalikan kadar lemak dalam darah. Mengkonsumsi satu sendok minyak zaitun yang dicampurkan dengan segelas jus jeruk sekali setiap hari, diketahui dapat mengobati batu empedu.

Khasiat Nanas

gambar Nanas
Beberapa macam penyakit yang dapat diobati dengan buah nanas di antaranya:
  • Amandel. Caranya, ambil buah nanas, parut, ambil airnya sejumlah 10 gram. Tambahkan 8 gram perasan widara upas, 4 gram perasan jeruk nipis, 15 gram perasan daun jinten hitam, dan 5 gram madu murni. Campurkan, lalu saring. Minum airnya 1 sendok makan setiap 15 menit.
  • Mengurangi berat badan. Caranya, ambil 1 buah nanas yang masak, parut, lalu peras dan saring airnya. Minum 2 kali sehari sebanyak yang diperlukan.
  • Gejala kemandulan. Caranya, ambil sari hati buah nanas, daun seledri, buah kapri, lalu giling halus semuanya. Tambahkan air matang secukupnya, saring. Minum 1 hari sekali masing-masing 1 gelas secara rutin.
  • Sembelit. Caranya, ambil 40 gram buah nanas (potong kecil), 20 gram asam trengguli, 10 gram batang daun kaki kuda, dan 4 gram daun jarak. Campurkan semua bahan, lalu tumbuk dan rebus dengan 600 cc air. Saring dan minum air ramuan ini dua kali sehari sebelum makan.

Khasiat Pace / Mengkudu

gambar Pace / Mengkudu
Berikut ini beberapa macam penyakit yang dapat diobati oleh tanaman / buah pace atau mengkudu:
  • Batuk kering. Caranya, ambil buah pace yang sudah matang, peras, ambil airnya. Tambahkan daun po’o dan daun sagamanis, lalu tumbuk halus. Tambahkan 3/4 liter air, rebus, lalu saring dan minum.
  • Amandel. Caranya, ambil 1 buah mengkudu yang telah masak, 1/5 genggam daun jinten, lalu tumbuk halus. Peras dan saring, lalu tambahkan 3 sendok makan madu asli. Minum 1-2 kali sehari.
  • Batuk. Caranya, ambil buah mengkudu 1 buah, cuci bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan 3 sendok makan air masak yang telah diberi cuka dan sedikit kapur sirih, peras dan saring, lalu minum 2 kali sehari.

Khasiat Daun Kunyit

Daun kunyit merupakan bumbu dapur yang diambil dari daun tumbuhan kunyit. Bumbu ini banyak digunakan dalam beberapa jenis masakan Indonesia, terutama di dapur Sumatera. Kegunaannya adalah memberi rasa gurih dengan aroma khas yang lembut. Cara penggunaannya dalam masakan adalah dengan mencampurkan daun kunyit segar ke dalam masakan, baik yang masih utuh maupun diiris tipis terlebih dahulu. Beberapa masakan yang sering menggunakan daun kunyit adalah aneka gulai, aneka kalio, rendang, dan sebagainya.
Tanaman kunyit dapat dengan mudah dibudidayakan di halaman rumah karena ia dapat tumbuh di hampir seluruh tempat di Indonesia. Anda juga dapat memeprolehnya di pasar-pasar tradisional dengan mudah.

Khasiat Buah Blewah

gambar Buah Blewah
Buah blewah kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh bagi orang yang menjalankan puasa. Fruktosa dan glukosa yang terkandung dalam buah blewah merupakan gula sederhana. Blewah juga baik untuk mengusir asam urat, memelihara kesehatan jantung, paru-paru, pembuluh darah, dan penderita diabetes serta obesitas. Blewah merupakan sumber vitamin A dan betakaroten yang sangat baik. Kandungan betakarotennya merupakan jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam mengurangi konsentrasi radikal peroksil. Sedangkan kandungan vitamin A yang tinggi membuat buah ini baik baik perokok aktif maupun pasif.
Selain vitamin, buah blewah juga kaya akan vitamin C dan vitamin B6. Selain itu, gula alami dan enzim yang terkandung di dalamnya mempunyai fungsi absorpsi atau penyerapan pada usus akibat makan tergesa-gesa. Sedangkan, kandungan potassiumnya dapat menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi pembentukan plak di arteri, serta sebagai pencahar alami.

Khasiat Buah Bisbul

gambar Buah Bisbul
Bisbul (Diospyros blancoi A. DC) dikenal juga sebgai Velvet Apple (Inggris) atau Buah Mentega. Ia merupakan buah yang awalnya hidup liar di hutan-hutan Filipina, namun kini telah menyebar di berbagai negeri tropis, termasuk Indonesia, terutama di Bogor, Jawa Barat. Bentuknya bulat gepeng, dengan besar kira-kira 5-12 cm x 8-10 cm dan berbulu halus seperti beledru. Buah ini termasuk dalam keluarga eboni (suku Ebenaceae) dan berkerabat dengan buah kesemek dan kayu hitam. Tak heran jika di negeri asalnya ia dipanggil Buah Mabolo atau Buah Berbulu.
Buah bisbul berwarna agak unik. Awalnya cokelat kemerahan lalu berubah menjadi merah terang dan terakhir menjadi agak kusam jika sudah matang. Sedangkan daging buahnya sendiri berwarna keputihan, kering, agak keras, dan padat. Rasanya manis agak sepat dan berbaus keras, hampir menyerupai bau keju dan durian. Setiap butir buah mengandung hingga 10 biji butir yang berbentuk baji dan berukuran hingga 4 x 2.5 x 1.5 cm. Buah bisbul umumnya dimakan dalam keadaan segar jika sudah matang. Daging buahnya juga dapat diris-iris dan dicampur dengan buah-buahan lain untuk dijadikan rujak.
Pohon bisbul memiliki tampilan yang bervariasi, mulai dari bentuk dan bulu daun serta bentuk dan rasa buah. Pohonna dapat mencapai tinggi 30 meter, berbatang lurus dengan pepagan berwarna kehitaman dengan diameter hingga 50 cm atau lebih di pangkal batang. Kayunya licin dan tahan lama, berwarna hitam dan banyak dimanfaatkan di Filipina untuk pembuatan kerajinan tangan. Sedangkan daunnya berwarna hijau tua mengkilap di bagian atas dan bagian bawahnya berbulu halus keperakan.
Setiap 100 gram buah bisbul mengandung 2,8 gram protein, 0,2 gram lemak, 11,8 gram karbohidrat, 1,8 gram serat, 46 mg kalsium, 18 mg fosfor, 0,6 mg zat besi, vitamin A, vitamin C, tiamin, roblavin, dan energi. Dengan kandungan seratnya yang tinggi, maka bisbul bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki saluran pencernaan, menghaluskan kulit, menjaga kesehatan mata, dan mencegah sembelit.

Khasiat Buah Bengkoang

gambar Buah Bengkoang
Bengkong, tanaman sayuran berumbi yang tumbuh di Amerika Selatan dan Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, serta Asia Pasifik; merupakan suatu sumber protein dan minyak benih yang digunakan dalam industri makanan di wilayah-wilayah ini. Serpahin Zanklan, seorang ilmuwan di Centre Songhai di Porto-Norvo, Benin, menyelidiki tanaman bengkoang untuk potensi tumbuhnya dan potensi produksi makanan dalam kondisi iklim Afrika Barat. Dalam sebuah artikel yang dipublikan pada jurnal Crop Science, Zanklan melaporkan bahwa terdapat sekitar 34 genotipe bengkoan yang tumbuh dengan dan tanpa perpindahan bunga pada satu tempat kering dan tempat teririgasi. Dari 33 sifat yang diukur, hampir semua menunjukkan variasi genetika yang besar. Sebagai tambahan, penyebaran yang mudah dari benih-benihnya membuat tanaman ini sangat diinginkan oleh para pemula.
Beberapa manfaat buah bengkoang adalah sebagai berikut:
Penangkal biang keringat
Potong ubi jalar dan bengkoang diparut secukupnya. Tambahkan air pada hasil parutan dan aduk merata. Peras adonan parutan tersebut seperti halnya Anda sedang membuat santan. Biarkan air perasan tersebut selama beberapa menit hingga ampasnya mengendap. Hasil endapan ampas tersebut akan berubah menyerupai tepung. Selanjutnya, oleskan tepung endapan ampas tersebut pada daerah kulit Anda yang terkena biang keringat. Lakukan rutin setiap malam hari hingga biang keringatnya hilang sama sekali.
Setara kedelai dalam menghambat proses penuaan
Dari hasil penelitian, 30 responden yang diberi kapsul berisi ekstrak isoflavon kedelai tempe selama tiga bulan ternyata memiliki kulit yang lebih kenyal dibanding kelompok kontrol yang tidak diberi ekstrak isoflavon. Hormon ekstrogen yang terdapat dalam isoflavon kedelai tersebut dapat menghambat penuaan secara alami, murah, dan juga mudah. Nah, ternyata selain pada kedelai, isoflavon ini juga terdapat pada bengkoang.
Selain untuk menghambat penuaan, isoflavon juga berkhasiat untuk mencegah kanker prostat pada kaum laki-laki.
Menyembuhkan bisul
Menyembuhkan kecanduan Napza
Untuk berbagai keperluan kecantikan
Di antaranya:

Khasiat Buah Belimbing Wuluh

gambar Buah Belimbing Wuluh
Berikut ini adalah beberapa khasiat dari buah dan daun belimbing wuluh untuk tanaman obat:
  1. Sakit Gondongan
    Ambil setengah genggam daun belimbing wuluh dan tumbuk bersama dengan 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yang gondongan.
  2. Obat Batuk
    Di sini ada dua cara. Yang pertama, rebus daun, bunga, dan buah belimbing wuluh dalam jumlah yang sama dalam air yang mendidih selama setengah jam. Minum airnya. Sedang untuk cara kedua, ambil segenggam daun belimbing wuluh, segenggam bunganya, serta dua buah belimbing wuluh. Rebus dengan 2 gelas air bersama gula batu hingga airnya sisa setengah. Saring dan minum 2 kali sehari.
  3. Diabetes
    6 buah belimbing wuluh dilumatkan lalu direbus dengan segelas air hingga sisa separuhnya. Saring dan minum dua kali sehari.
  4. Rematik
    Cuci segenggam daun belimbing wuluh. Tumbuk sampai halus dan tambahkan kapur sirih lalu gosokkan ke bagian yang sakit.
  5. Sariawan
    Rebus 10 kuntum bunga belimbing wuluh, asam jawa, dan gula aren dengan 3 gelas air hingga airnya tersisa 3/4 bagian. Saring lalu minum dua kali sehari.
  6. Sakit Gigi
    Cuci 5  buah belimbing wuluh lalu kunyah dengan garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya.
Sekedar tambahan, bagi penderita sakit maag sebaiknya TIDAK mengkonsumsi belimbing wuluh.

Khasiat Buah Belimbing Manis

gambar Buah Belimbing Manis
Buah bernama latin Averrhoa Carambola ini tentu tak asing lagi bagi kita. Berbentuk bulat panjang dengan rusuk tajam berjumlah lima dengan rasa manis menyegarkan, sungguh menggugah selera. Di kalangan internasional, buah ini dikenal dengan sebutan star fruit. Ini karena penampakah buah jika dipotong secara horisontal yang tampak seperti bintang.
Buah asal India atau Srilangka ini tak hanya dibudidayakan di wilayah Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina, namun juga dikenall di negara-negara beriklim sub tropis lain, seperti Amerika dan Australia. Ini karena buah belimbing manis mudah tumbuh dengan baik di tempat dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut dengan curah hujan tinggi dan mendapat cukup banyak matahari. Di Indonesia, belimbing manis banyak ditemukan di daerah Demak, Jawa Tengah.
Buah yang dapat berbunga sepanjang tahun serta dipanen tiga kali dalam setahun ini juga memiliki saudara, yaitu buah belimbing wuluh atau belimbing sayur (Averrhoa bilimbi). Rasanya lebih masak dan banyak digunakan untuk bumbu masakan, terutama untuk memberi rasa asam pada makanan.
Buah belimbing manis memiliki khasiat sebagai antipiretik dan ekspektoran, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi batuk pada anak-anak. Buahnya yang mengandung banyak vitamin C memiliki manfaat sebagai antiinflasi, analgesik, dan diuretik, sehingga baik untuk penyembuhan batuk, sariawan, sakit tenggorokan, mengatasi demam, hingga mengatasi masalah kencing manis, dan kolesterol.  Kandungan vitamin C-nya yang tinggi juga baik untuk dikonsumsi penderita penyakit kanker. Akar belimbing manis juga berkhasiat untuk menyembuhkan sakit kepala dan nyeri persendian. Sedangkan daunnya dapat digunakan untuk mengatasi radang lambung, radang kulit bernanah, dan bisul.
Meski banyak memberi manfaat, bagi penderita penyakit ginjal harus berhati-hati dengan buah ini karena ia mengandung banyak asam oxalic yang berbahaya bagi mereka.

Khasiat Buah Aprikot

Dalam bahasa Latin, buah aprikot disebut plum armenia. Menurut penelitian, ia memiliki kandungan carotenoids yang tinggi, bahkan di atas rata-rata buah yang lain. Antioksidan ini mampu membantu mencegah serangan jantung, mengurangi level kolesterol jahat dalam tubuh, dan mengurangi resiko terkena kanker ganas. Selain itu, biji aprikot berkhasiat untuk memperkuat sistem respirasi sehingga dapat mengurangi batuk dan asma. Namun perlu diketahu bahwa ujung biji aprikot mengandung sejumlah konsentrat unsur kimia yang bisa mengakibatkan ketidakseimbangan dalam proses tubuh sehingga wajib dihindari.
Buah aprikot juga memiliki kandungan fiber yang cukup tinggi sebagai dapat digunakan sebagai pereda diare atau konstipasi. Sementara di Cina, buah ini umum digunakan untuk membantu regenerasi cairan tubuh, detoksifikasi, dan penawar dahaga yang manjur.
Apabila disimpulkan, berikut ini khasiat dan manfaat dari buah aprikot:
  • Mengurangi kolesterol dan resiko terkena kanker
  • Memperkuat sistem respirasi dan mengurangi resiko penyakit batuk dan asma
  • Pereda diare dan konstipasi
  • Membantu regenerasi cairan tubuh, detoksifikasi, dan penawar dahaga

Khasiat Buah Apel

gambar Buah Apel
Apel adalah salah satu buah yang mudah ditemui di berbagai belahan penjuru dunia. Diperkirakan ada kurang lebih tujuh ribu jenis buah apel di seluruh dunia. Meskipun bentuk, ukuran, warna, rasa, serta tekstur masing-masing jenis apel berbeda, namun pada umumnya buah ini berbentuk bulat dengan cekungan pada pangkal pucuknya. Dagingnya berwarna putih, renyah, berair dengan rasa manis atau asam, dan dilindungi oleh kulit tipis yang biasanya berwarna mengkilap. Bila dikerat, akan keluar aroma yang harum dan segar, walau ada sebagian yang beraroma tajam.
Satu porsi buah apel banyak mengandung kalium, pektin, dan selulosa. Pektin banyak terdapat pada daging buah apel dan merupakan salah satu serat yang tidak larut dalam air. Sedangkan selulosa banyak terdapat pada kulit buah apel dan merupakan serat yang larut dalam air. Kalium sendiri banyak terdapat pada buah apel yang berwarna merah.
Berikut ini khasiat dan manfaat dari buah apel:
  • Mengurangi resiko stroke.
    Kalium merupakan mineral yang berfungsi untuk meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel-sel, mengendalikan keseimbangan cairan dalam jaringan dan sel tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah. Menurut penelitian, satu porsi buah apel mampu menurunkan resiko terkena stroke hingga 40%.
  • Alternatif makanan berenergi bagi pelaku diet dan mengontrol penyakit kencing manis.
    Pektin dapat membentuk gel dalam usus sehingga waktu yang dibutuhkan sisa makanan untuk bergerak dari mulut ke anus menjadi lebih lama dan seseorang menjadi lebih lama merasa kenyang. Selain itu, ia juga mampu memperlambat masuknya glukosa dari pencernaan karbohidrat ke aliran darah sehingga dapat mengontrol penyakit kencing manis.
  • Mengurangi resiko serangan jantung.
    Pektin juga dapat mengikat berbagai zat, termasuk kolesterol, dan mengurangi penyerapan dari saluran usus. Bentuk serat ini dapat menurunkan tingkat kolesterol darah. Menurut penelitian, kadar pektin pada apel dapat menurunkan kandungan kolesterol LDL hingga 10% serta menurunkan kandungan kolesterol HDL hingga 20%, dimana keduanya merupakan penyebab serangan jantung.
  • Membersihkan gigi.
    Rasa renyah apel dapat membantu melepaskan bahan-bahan yang lengket di gigi, sekaligus memicu pengeluaran air liur, sehingga mampu membersihkan gigi.
Perlu diperhatikan bahwa apel yang sudah diolah biasanya struktur seratnya sudah rusak, sehingga, jika untuk keperluan kesehatan / pengobatan, sebaiknya mengkonsumsi apel yang segar, bukan olahan.

Khasiat Buah Anggur

gambar Buah Anggur
Buah anggur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena mengandung antioksidan dan serat yang tinggi sehingga dapat menjadi sumber energi yang menyegarkan dan berkhasiat mencegah penuaan dini. Selain itu, buah ini mengandung vitamin C, A, B (thiamin), E, dan K (kalium). Vitamin C, selain dapat menyehatkan gusi dan mulut (anti sariawan), juga mengandung aktioksidan yang dapat menjaga imunitas tubuh. Selain dagingnya, biji buah anggur sebenarnya tidak kalah berkhasiat karena mengandung pycnogenol, penguat kolagen untuk kelenturan pembuluh darah. Sedangkan kulitnya kaya akan zat flavonoid yang berfungsi antioksidan. Manfaat lain dari mengkonsumsi buah anggur adalah untuk mencegah kanker colon atau kanker usus besar karena kandungan antioksidan dan serat yang tinggi.
Banyaknya khasiat dari buah anggur telah dipandang sebagai peluang bisnis oleh berbagai produsen minuman dalam kemasan sehingga kini kita bisa mengkonsumsi sari buah anggur kapan pun yang kita mau.

Khasiat Buah Alpukat

gambar Buah Alpukat
Alpukat termasuk buah yang istimewa karena mengandung lemak 20-30 kali lebih banyak dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Kandungan lemak ini dapat memberikan energi yang cukup ketika dikonsumsi. Jenis lemak yang dikandungnya adalah lemak tak jenuh, yang kebetulan mudah dicerna dan berguna bagi tubuh. Dengan demikian, alpukat menyedikan energi yang cukup tinggi dibalik rasanya yang gurih dan lezat serta tidak pahit.
Jika dipilah, kandungan nutrisi yang dikandung satu buah alpukat adalah sebagai berikut: 95 mg fosfor; 23 mg kalsium; 1,4 mg zat  besi; 9 mg sodium; 1,3 mg potasium; 8,6 mg niacin; 660 mg vitamin A; dan 82 mg vitamin C.
Selain kaya lemak, buah alpukat juga kaya akan mineral yang kesemuanya berguna untuk mengatur fungsi tubuh dan menstimulasi pertumbuhannya. Zat besi dan tembaga yang terkandung di dalamnya membantu proses regenerasi darah merah dan mencegah anemia. Juga, kandungan serat secara simultan membantu proses pencernaan. Selain itu, ia dapat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi karena mengandung karbohidrat dan lemak tak jenuh.
Jika disimpulkan, berikut ini khasiat buah alpukat bagi kesehatan tubuh kita:
Beberapa macam penyakit yang dapat diobati:
  • Sariawan. Caranya, makan buah alpukat yang telah masak 2 kali sehari sebanyak masing-masing 2 buah.
  • Kanker kulit. Caranya, makanlah buah alpukat paling tidak sehari sekali sebanyak 1 buah hingga sembuh.
  • Tekanan darah tinggi. Caranya, ambil daun alpukat yang masih muda, kemudian cuci bersih. Seduh dengan air panas, lalu biarkan dingin. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari sebanyak masing-masing 1 gelas.

Khasiat Buah Abiu

gambar Buah Abiu
Buah abiu adalah sejenis sawo segar dari Australia. Rasanya aneh dan tidak biasa. Bentuknya juga tidak menyerupai sawo, meskipun pohon abiu memiliki karakter yang mirip dengan kerabat sawo-sawoan, yaitu berkayu dan mampu mencapai tinggi 15cm. Buahnya sendiri berbentuk lonjong sampai membulat, dengan ukurang panjang 6-12 cm dan bobot 150-500 gram / buah. Karena banyak dibudidayakan di Australia, tumbuhan yang termasuk dalam spesies Puteria Caimito dan keluarga Sapotaceae ini lebih dikenal dengan sebutan sawo Australia. Padahal, kampung halaman aslinya adalah daerah sekitar Amazon, dataran rendah Peru, dan Brazil.
Buah abiu yang adaptif di iklim tropis dan subtropis ini tumbuh subur mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Keistimewaannya yang utama dibanding anggota keluarga Sapotaceae lainnya adalah cepat berbuah. Pada umur 2 tahun, tanaman asal biji mulai berbunga. Dua bulan kemudian, bunga menjadi buah berwarna hijau dan berangsur menjadi kuning cerah kala sudah masak / matang.
Daging buah abiu berwarna putih bening dengan rasa khas manis legit dan segar. Ada yang menggambarkannya seperti rasa kelapa muda, namun ada juga yang menyetarakannya dengan paduan susu dan karamel. Karena dagingnya lembek dan sedikit berair, abiu dapat dimakan dengan cara dibelah melintang atau membujur; atau juga dengan disedok. Pada masing-masing buah terdapat 1-5 biji abiu.
Selain dapat dimakan langsung, buah abiu dapat diolah menjadi berbagai makanan spesial, seperti Abiu Carambola Chicken Breast (dada ayam goreng dimasak dengan jus abiu dan belimbing), Abiu Tart, Sweet & Sour Abiu & Beefburger, dan sebagainya. Karena banyak mengandung vitam A, B3, dan C, serta kaya sumber kalori dan serat, buah Abiu juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita. Di Brasil sendiri, daging buah abiu digunakan untuk meringankan batuk, bronchitis, dan keluhan pernafasan atau paru-paru. Sedangkan getah pohon abiu berkhasiat sebagai obat cacing, obat pencahar, dan menyembuhkan luka bengkak.

Inilah 7 Buah Super Untuk Kesehatan Anda

      Kesehatan merupakan hal yang terpenting yang harus kita perhatikan secara lebih serius. Berbagai makanan yang kita konsumsi tiap hari harus kita pikirkan dampaknya bagi kesehatan tubuh anda. Banyak makanan tersebut mungkin mengandung bahan-bahan yang bisa membahayakan bagi kesehatan organ-organ tubuh anda. Sehingga dari sekarang, mulailah dengan memakan-makanan yang sehat bagi tubuh anda, salah satunya buah-buahan. Lalu, buah apa saja yang memiliki manfaat besar bagi kesehatan tubuh anda.....?????

       Sahabat, tips kesehatan. ternyata sayur-sayuran dan buah-buahan yang ada di sekeliling kita mengandung bahan-bahan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh anda. Oleh karena itulah, tips kesehatan kali ini akan mengetengahkan sebuah artikel yang berhubungan dengan buah -buahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh anda. Berikut ini 7 buah super untuk kesehatan tubuh anda :
  1. Buah-buahan dari keluarga berry seperti stroberi, blueberry, blackberry, dan rasberry merupakan buah-buahan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan anda. Buah-buahan tersebut banyak mengandung tingkat anthocyanin yang tinggi. Anthocyanin berfungsi untuk melindungi sel-sel pada tubuh anda dari berbagai radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh anda, mengurangi tekanan darah anda secara significan, mempertajam penglihatan mata, menekan penyebaran sel kanker pada tubuh anda juga mampu mencegah berbagai penyakit seperti kanker, jantung, dan diabetes.
  2. Buah super yang kedua yaitu apel. Buah apel ternyata memiliki peranan yang sangat besar bagi kesehatan tubuh anda. Buah apel banyak mengandung flavanoid yang berfungsi untuk menurunkan resiko penyakit jantung. Bagi anda yang tidak ingin memiliki tekanan darah tinggi dan kadar gula darah tinggi,  mengkonsumsi buah apel merupakan solusi terbaik yang bisa anda lakukan untuk kesehatan tubuh anda.
  3. Buah super yang ketiga yaitu grapefruit. Grapefruit merupakan salah satu varian dari buah jeruk. Buah ini banyak mengandung vitamin C dan lycopen. Fungsi lycopen yaitu untuk menurunkan resiko penyakit jantung, menekan pertumbuhan tumor. Grapefruit juga mengandung fitonutrien yang berfungsi untuk melawan berbagai kanker yang menyerang tubuh anda seperti kanker mulut, kulit, paru-paru, payudara, perut dan usus.
  4. Buah super berikutnya yaitu pepaya. Buah pepaya ternyata banyak mengandung antioksidan, vitamin E, C  dan papain. Antioksidan, vitamin E, dan C tersebut sangat baik untuk kesehatan jantung anda. Sedangkan papain bermanfaat untuk membantu menurunkan peradangan dalam tubuh anda.
  5. Buah super yang kelima yaitu buah kiwi. Buah kiwi banyak mengandung vitamin C yang dapat mencukupi kebutuhan vitamin C harian kita. Buah kiwi juga berperan penting dalam mencegah penyakit kanker. Dengan memakan 2 sampai 3 buah kiwi perhari dapat membantu mencegah penyakit kanker. Manfaat lain buah kiwi yaitu mengurangi pembekuan darah, menghindarkan dari penyakit stroke.
  6. Buah super yang keenam yaitu semangka. Buah semangka ternyata banyak mengandung vitamin, lycopen B serta asam amino. Vitamin dan lycopen B berfungsi untuk produksi energi bagi tubuh kita. Asam amino berfungsi untuk menjaga kesehatan jantung anda dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  7. Buah super yang ketujuh yaitu pisang. Buah pisang ternyata banyak mengandung potasium yang bermanfaat untuk membantu menurunkan tekanan darah serta melindungi jantung anda. Buah pisang juga mengandung fructooligosaccharide, yang merupakan prebiotik yang dapat membantu meningkatkan kemampuan tubuh anda untuk menyerap berbagai nutrisi yang diperlukan tubuh termasuk kalsium serta membantu bakteri baik di saluran pencernaan dalam proses pencernaan makanan pada tubuh anda.

Cara Menanam Anggur Dalam Pot

Bingung bagaimana cara menanam pohon anggur dalam pot yang sederhana dan tidak ribet? Di bawah ini telah DaunKu rangkumkan tutorial penanaman anggur yang dapat Anda coba di rumah. Mari, langsung saja kita simak!
Tahap 1: Persiapan
1. Persiapan Bibit
Sebelumnya Anda harus menyiapkan bibit anggur terlebih dahulu. Untuk penanaman di dalam pot, bibit yang dipilih harus berkualitas baik dan sehat. Jika tidak, akan sangat merugikan waktu sekaligus usaha perawatan Anda. Saat ini terdapat banyak nursery dan toko online tanaman buah yang menjual bibit anggur dengan beragam varietas.
Apabila Anda kesulitan membeli bibit anggur, DaunKu melayani pesanan bibit anggur berkualitas baik untuk Anda. Silahkan kunjungi halaman penawaran di bawah ini:
Sedangkan untuk tutorial penyemaian dan perawatan bibit anggur hingga usia siap tanam, bisa dipelajari pada halaman petunjuk di bawah ini:
Cara Menanam Anggur dengan Stek Batang
2.  Media Tanam
Setelah bibit siap tanam sudah tersedia, maka dilanjutkan dengan menyiapkan media tanam berupa campuran tanah humus : pasir : pupuk kandang (1:1:1:). Pastikan tidak ada hama dan gulma apapun dalam media tersebut, supaya pertumbuhan anggur tidak terganggu.
Anda juga harus menyiapkan pot yang berkualitas, tahan panas dan hujan, serta kokoh. Karena pot tersebut akan digunakan hingga lebih dari setahun. Jangan sampai ketika anggur sudah mulai berbunga, justru pot mengalami kerusakan atau pecah.
3.  Insektisida
Tanaman anggur sangat rentan terserang hama. Sehingga, jika tidak diimbangi dengan pemberian insektisida, maka tanaman akan mengalami kerusakan berat oleh serangan hama tersebut. Oleh sebab itu, belilah insektisida merk Furadan 3G di toko pertanian terdekat.
4.  Penyangga Rambat
Anggur merupakan tanaman rambat. Untuk itu, siapkan kawat besi sebagai penyangga batang anggur. Belilah kawat yang memiliki ukuran cukup besar dan tidak mudah melengkung, supaya batang anggur dapat merambat dengan rapi.
1.  Langkah pertama, aduk seluruh media tanam hingga tercampur rata. Kemudian masukkan ke dalam pot sampai terisi penuh, diikuti pula dengan menanamkan bibit anggur pada bagian tengah pot. Setelah selesai, siram dengan air hingga seluruh media tanam basah.
2.  Langkah berikutnya, buatlah para-para (penyangga rambat) dari kawat besi dengan cara membentuknya seperti jaring-jaring kotak mengelilingi pot. Di sini, Anda bisa melakukannya sesuai kreatifitas masing-masing.
3.  Jika sudah, taburkan insektisida Furadan 3G pada sekeliling pot secukupnya atau sesuai dosis yang dicantumkan pada kemasan. Pastikan bahwa insektisida tidak mengenai batang anggur.
4.  Letakkan tanaman pada lokasi yang teduh (tidak terkena sinar matahari langsung) selama 1 minggu. Dan pastikan bahwa kelembaban media tanam terjaga.
5.  Setelah itu, pindahkan tanaman ke lokasi yang terbuka (terkena sinar matahari penuh) agar pertumbuhan tanaman dapat sempurna. Dan lakukan juga penyiraman setiap pagi agar media tanam tidak kekeringan.
Nah, itulah tutorial cara menanam anggur dalam pot. Cukup mudah, bukan. Apabila penaman sudah dilakukan, maka pelajari juga tutorial cara perawatan tanaman anggur hingga mencapai masa berbunga dan berbuah. Silahkan mempelajarinya pada halaman berikut ini:

ara Menanam Anggur dengan Stek Batang

Tahap Persiapan

1.  Batang Anggur segar.
Siapkan terlebih dahulu bibit Anggur siap semai berupa batang segar yang baru dipangkas dari pohon induknya. Apabila Anda belum memiliki bibit tersebut, mungkin bisa membeli terlebih dahulu di Toko Tanaman milik DaunKu. Silahkan klik disini untuk melihat katalog bibitnya!
2.  Media Tanam.
Media tanam yaitu berupa campuran tanah humus dan pasir, dengan perbandingan 1:1. Sebelum digunakan untuk menanam, pastikan bahwa tanah dan pasir yang dijadikan media tanam tidak tercampur dengan material lain, seperti sampah, kerikil, ranting pohon, dan lain sebagainya. Serta jangan sampai ada serangga yang ikut tercampur di dalamnya.
Selain itu, siapkan juga pot atau polybag untuk tempat penanamannya. Tidak perlu ukuran besar, cukup ukaran kecil atau sedang. Karena, penanaman masih dalam tahap semai (stek batang).
3.  Fungisida dan Vitamin B1.
Silahkan beli dua produk ini di toko pertanian terdekat. Anda sangat membutuhkannya demi kelangsungan hidup tanaman Anggur Anda. Sementara untuk harga, terbilang cukup murah. Lagi pula tidak perlu beli banyak-banyak, secukupnya saja.
4.  Plastik Transparan.
Siapkanlah plastik transparan untuk digunakan sebagai sungkup batang stek. Pastikan bahwa besar atau panjang plastik mampu menutupi seluruh bagian batang stek.

Langkah Penyemaian


1.  Oleskan cairan Fungisida dan Vitamin B1 pada pangkal batang stek. Penggunaan Vitamin B1 berfungsi supaya merangsang pertumbuhan akar. Sementara Fungsida berguna untuk menghindari adanya bakteri dan parasit yang menyerang pangkal batang sekaligus akar barunya.
2.  Siapkan media tanam (campuran tanah dan pasir) pada media pot atau polybag.
3.  Tancapkan batang stek dalam media tanam tersebut secara perlahan dan hati-hati. Jangan lupa padatkan media tanam supaya batang stek tertanam kokoh.
4.  Berikan sungkup plastik transparan menutupi seluruh bagian batang stek, agar kelembaban pada batang stek dapat terjaga.
5.  Kemudian siram dengan air hingga seluruh media tanam basah. Namun jangan sampai menggenang, karena akan memicu pembusukan pada batang stek.
6.  Letakkan semaian stek batang tersebut di tempat yang teduh dan sejuk, supaya proses tumbuh bisa berjalan dengan lancar.
7.  Setelah tumbuh mata tunas sepanjang 1 cm, lepaslah sungkup agar pertumbuhan tunas tidak terganggu. Tunggulah sampai tunas tersebut tumbuh hingga berukuran kurang lebih 10cm.
8.  Apabila tunas telah mencapai panjang 10cm, maka pindahkan bibit ke tempat yang terkena sinar matahari pagi. Sementara untuk sinar matahari siang dan sore harus dihindari dulu.
9.  Selanjutnya, apabila tunas telah mencapai panjang 20cm, maka silahkan pindah ke tempat yang terkena sinar matahari penuh (pagi hingga sore). Dan bibit tersebut dapat dipindah ke media tanam lain atau di lahan tanah pekarangan rumah maupun kebun.

MENGENAL BONSAI

Bonsai merupakan sebuah upaya seni untuk mengkerdilkan tanaman sebagai represintasi dari keindahan panorama alam yang penuh dengan beraneka ragam pepohonan, baik bentuk jenis dan warnanya.

Sejarah Bonsai

Bagi yang sering menikmati keindahan alam tersebut, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah pasti memiliki keinginan untuk menanam keindahan pepohonan tersebut. Masalah tempat atau lahan, bagi yang memiliki halaman luas mungkin tidak kesulitan. Akan tetapi hal itu pun tidak menjamin bahwa pohon yang kita tanam akan segera tumbuh. Dan tentu saja membutuhkan waktu bertahun-tahun agar bisa tumbuh besar seperti di alam.

Keadaan tersebut tentu saja sangat membatasi keinginan para penggemar keindahan alam untuk memiliki dan memelihara pohon-pohon yang tinggi dan besar. Untuk mengatasi masalah tersebut, beratus-ratus tahun yang lampau bangsa Tiongkok dan Jepang mencoba teknik penanaman pohon di dalam pot. Mereka berusaha mendekatkan tanaman yang berumur panjang tersebut hingga bisa menikmati keindahannya setiap saat.

Tanaman yang dipelihara secara khusus di dalam pot puluhan tahun lamanya, tentu tidak dapat tumbuh secara normal. Pohon-pohonan hambatan pertumbuhan, yang semula dapat tumbuh beberapa meter tingginya dengan pemeliharaan khusus tersebut pertumbuhnya menjadi kerdil. Selain kerdil tanaman ini juga dimanipulasi agar memiliki bentuk yang menarik sesuai dengan kreatifitas pemeliharanya.

Membentuk tanaman yang kerdil dan memeliharanya hingga beberapa ratus tahun lamanya, merupakan suatu seni sendiri. Bentuk kekerdilan pohon tersebut dipertahankan dan diwariskan pada keturunannya oleh pencipta pertamanya.

Seni "pohon kerdil" ini yang sebenarnya mulai dikembangkan di Tiongkok sejak abad sebelas, mulai masuk ke Jepang pada abad lima belas. Di Jepang diberi teknik atau seni mengkerdilkan tanaman ini diberi nama "bonsai". Gambar-gambar bonsai ini banyak menghiasi barang-barang keramik yang cukup indah.

Seni bonsai dari Jepang setelah perang dunia II menjalar ke dunia barat dan Amerika Serikat. Akhirnya negara lain pun ikut serta dalam seni pengerdilan pohon.

Seni Bonsai di Jepang

Seni bonsai di Jepang pada hakikatnya tumbuh sebagai Kelanjutan dari sifat orang-orang Jepang sendiri, yang sangat menyukai keindahan alam yang beraneka ragam bentuk dan warna. Tanaman kerdil yang aneh bentuknya namun sehat pertumbuhannya di dalam pot dipandangnya sebagai simbol dari sifat daya tahan atau "survive". Tahan terhadap keganasan alam bebas yang dapat merusak namun sekaligus menciptakan tanaman yang kuat bertahan hidup.

Tidak bisa dibayangkan betapa besar ketabahan tanaman yang semestinya dapat tumbuh tinggi tegak lurus, tapi dipaksa untuk tumbuh melengkung dan tetap kerdil. Namun, tanaman adalah tanaman, yang bersifat pasif. Dilengkungkan bisa, dipotong bisa, dibuat tumbuh miring juga bisa, dan sebagainya. Asal, yang memperlakukannya tahu bagaimana cara memaksa tanaman yang akan dikerdilkan. Bila rahasia pengkerdilan sudah ditemukan, maka tanaman yang telah kerdil itu akan menyuguhkan keindahan dengan bentuk yang menarik dan mengesankan, sehingga pemiliknya mencintai kreasinya.

Pada mulanya penggemar tanaman kerdil mencari bahannya di alam bebas, yaitu tanaman yang tumbuhnya merana namun masih survive, untuk ditanam di dalam pot. Kemudian tanaman ini dipelihara dengan mempertahankan bentuk aslinya. Lambat laun, tanaman yang kerdil tersebut jarang didapatkan di alam bebas. Padahal kegemaran membuat bonsai masih tetap tinggi. Situasi dan kondisi tersebut memaksa penggemar-penggemar bonsai maupun pengusaha tanaman bonsai mengusahakan secara besar-besaran. Mulai abad kesembilan belas, pencarian atau pengumpulan bahan bonsai di alam bebas dihentikan. Pembentukan bonsai dimulai dari pembibitan dan dilahirkanlah bayi-bayi bonsai. Bentuk bayi bonsai ini berupa semai, stek, maupun cangkok. Sistem ini berkembang dan meluas ke dunia barat hingga Amerika Serikat.

Pada hakikatnya seni bonsai adalah meniru atau membuat tiruan dari bentuk tanaman yang ada di alam bebas yang tumbuhnya merana akibat keganasan alam. Pohon-pohon yang kerdil ini di Indonesia juga disebut dengan nama bonsai dan sudah dikembangkan dan dijual-belikan dengan harga puluhan ribu rupiah. Ini suatu per tanda yang baik, bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai mengagumi seni bonsai.

Nama-nama Bonsai di Jepang

Seni bonsai di Jepang sudah menghasilkan karya yang cukup mengagumkan, dengan beraneka ragam bentuk dan rangkaiannya. Pemberian nama bonsai biasanya berdasarkan tinggi, bentuk, dan banyaknya tanaman yang dirangkai. Sehingga dikenal beberapa jenis bonsai.

Berdasarkan tingginya tanaman bonsai dibagi menjadi

  • Mame bonsai, berukuran sangat mini 12,5-15 cm. Potnya tidak lebih besar dari cawan tempat minum sake.
  • Ko bonsai, tingginya 15-30 cm. Jenis bonsai ini sangat terkenal. Tinggi bonsai dibanding dengan tinggi pot, antara 3 : 1. Tinggi tanaman diukur dari atas tanah di dalam pot.
  • Chiu bonsai, tingginya hingga 60 cm sehingga mudah untuk ditangani
  • Dai bonsai. Dai berarti besar, maka tinggi dai bonsai lebih dari 60 cm. Potnya berukuran lebih besar dan berat sehingga tidak mudah dipindah-pindahkan. Oleh karena itu penempatannya sering di kebun atau taman-taman.

Berdasarkan bentuknya tanaman bonsai dibagi menjadi

  • Chokkan bila batang pokoknya tegak lurus.
  • Tachiki bila batang pokoknya tegak dan berliku-liku.
  • Han kengai, batang pokoknya tumbuh setengah menggantung.
  • Kengai, batang pokok menggantung seperti air terjun.
  • Shakan bentuk batang pokoknya agak miring.

Berdasarkan banyaknya tanaman yang dirangkai dalam satu pot tanaman bonsai dibagi menjadi

  • Yose-ue, bila dirangkai 3-4 batang pohon dengan gabungan 2 pohon tinggi dan 1 pohon rendah atau 1 pohon tinggi dengan 2 pohon rendah.
  • Kabumono, satu batang pokok dengan satu atau lebih batang sekunder yang mempunyai ketinggian tertentu, terdiri dari 2 batang atau lebih.
  • Ne-suranari, bila beberapa batang pokok tumbuh dekat pangkal akar.
  • Ishi tsuki, batang pokok tumbuh dengan perakaran yang melingkari batu.
  • Bonkei, bentuk kebun mini dari pepohonan mini yang dirangkai dengan cara lain, misalnya batu-batuan, boneka, dan sebagainya.
Dari uraian tersebut beberapa hal penting mengenai tanaman bonsai dapat disimpulkan bahwa :
  • dalam sebuah pot dapat ditanam sebatang pohon atau lebih,
  • batang pokok dapat berbentuk tunggal atau lebih,
  • bentuk batang pokok dapat tegak lures atau berkelok-kelok,
  • sikap batang pokok dapat tegak, miring, atau setengah menggantung,
  • leher akar dapat tumbuh rata dengan tanah atau berada di atas tanah seperti halnya akar bersirip pada tanaman getah perca, dan
  • bonsai dapat dirangkai dengan benda-benda lain.
Bagi seseorang yang baru ingin mulai mengembangkan daya kreasinya membentuk bonsai, terlebih dahulu memerlukan bekal pengetahuan ala kadarnya tentang tumbuh-tumbuhan. Membuat bonsai pada hakikatnya mempengaruhi bagian-bagian tanaman sedemikian rupa sehingga tampil pertumbuhan yang dikehendaki. Perlu diingat, bahwa tumbuh-tumbuhan sebagai makhluk yang hidup, walaupun bersifat pasif, tetapi akan memberikan reaksi terhadap setiap gangguan pada tubuhnya.

Organ-organ Tanaman Bonsai dan Sifatnya

Hingga saat ini tanaman bonsai pada umumnya termasuk keluarga dikotil atau tanaman yang bijinya berkeping dua. Maka dari itu uraian tentang bagian-bagian tanaman bonsai di bawah ini khusus ditunjukkan terhadap tanaman yang berkeping dua.

Bagian tanaman dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu bagian vegetatif (organum nutritivum) dan bagian generatif (organum reproductivum). Landasan membuat bonsai biasanya dilakukan dengan mengambil bagian vegetatif saja, karena bagian generatif kurang peranannya dalam membentuk bonsai.

Pembagian vegetatif untuk membuat bonsai

  1. Bagian tanaman yang berada di atas tanah berupa batang pokok, dahan, ranting, dan daun. Berada di lingkungan udara terbuka dan lembap, serta tertimpa sinar matahari dan suhu udara yang tidak merata.
  2. Bagian yang berada di dalam tanah, yaitu perakaran yang tumbuhnya ke bawah atau ke dalam tanah dan bersifat menghindari sinar matahari.
    Bagian ini terdiri atas akar tunjang dan akar lateral.
    • Akar tunjang atau ,akar pokok yang tumbuhnya lurus ke bawah.
    • Akar lateral yang tumbuhnya mendatar dan keluar dari dekat leher akar. Akar lateral ini disebut pula feeders. Akar ini pun dapat bercabang-cabang dan beranting dan berakhir pada akar serabut yang fungsinya khusus untuk mengisap zat makanan yang larut dalam air.

Sifat dan fungsi bagian vegetatif untuk membuat bonsai

  1. Batang pokok
    Dapat meningkatkan tinggi karena dilengkapi dengan titik tumbuh pada pucuknya. Lingkaran batangnya pun dapat membesar karena dilengkapi dengan jaringan khusus yang disebut kambium. Letak kambiurn di atas kayu dan di bawah kulit. Tinggi batang pokok dapat dihentikan dengan membuang titik tumbuh. Bila titik tumbuh hilang, sebagai reaksinya kuntum-kuntum di ketiak bagian bawah akan tumbuh. Terbentuklah pucuk atau ujung batang pokok baru.
  2. Dahan
    Tumbuh dari kuntum yang berada di ketiak daun pada batang pokok yang masih muda. Tumbuhnya mendatar atau membentuk sudut kurang dari 90 derajat. Dengan adanya dahan-dahan tersebut akan terbentuk mahkota pohon yang konis, piramidal, bulat telur, bulat panjang, dan sebagainya. Perpanjangan dahan dapat dihentikan dengan memotong titik tumbuhnya. Reaksinya akan mempercepat pertumbuh ranting.
  3. Ranting
    Tumbuhnya dari kuntum yang berada di ketiak dahan. Dapat tumbuh ke arah yang beranekaragam, namun rata-rata tumbuh keluar arah dahan. Pertumbuhan ranting dapat dihentikan dengan reaksi membentuk ranting-ranting baru.
  4. Kuntum
    Kuntum dapat berada di titik tumbuh, ketiak daun, dan ada pula yang terpendam (tidak kelihatan) yang setiap waktu dapat tumbuh sebagai ranting atau dahan baru. Kuntum ini diberi nama kuntum adventif. Dari kuntum ini dapat keluar ranting baru.
    Batang pokok, dahan, maupun ranting dapat diubah arah pertumbuhannya bila masih muda, karena batangnya masih lemas (elastis).
  5. Akar
    Akar sifatnya menghindari sinar matahari. Sifat ini disebut negatif fototropis. Pertumbuhan akar tidak kaku, yang berarti dapat menyesuaikan diri dengan ruang sekitarnya di mana mereka berada. Misalnya akar tunjang menjadi lateral bila tumbuhnya terhalang oleh suatu benda yang tidak dapat ditembus. Sebagai contoh, akar tanaman di dalam pot atau keranjang akan melingkar-lingkar bila sudah tua umurnya. Akar dapat dipangkas untuk menghasilkan cabangcabang baru yang dikehendaki atau untuk diremajakan. Akar sifatnya mudah mengering bila diletakkan di udara terbuka, atau bila tanpa pembungkus.

    Dikenal jenis-jenis akar yang khas dan sering kelihatan pada tanaman bonsai, ialah :
    • akar angin, yang tumbuh dari dahan atau batang pokok (pohon beringin)
    • akar sirip, berbentuk sirip, tumbuh dari dekat pangkal akar, kelihatan jelas di atas tanah. Contoh; akar sirip dari getah perca (Ficus elastica).

Fungsi Bagian Tanaman

Organ-organ tanaman yang berada di atas tanah tidak dapat dipisahkan dari organ-organ yang berada di dalam tanah. Akibat pertumbuhan perakaran akan berdampak pada pertumbuhan batang pokok, dahan, dan sebagainya.

Fungsi daun pada bonsai

Daun merupakan pusat untuk menghasilkan zat karbohidrat, protein, dan lemak. Ketiga zat ini dibentuk melalui proses fotosintesis. Yang diperlukan dari proses tersebut adalah:
  • hijau daun yang sehat,
  • sinar matahari,
  • udara yang mengandung zat asam arang (CO2), dan
  • air.
Hijau daun agar dapat berfungsi dengan baik memerlukan nitrogen (N) dalam bentuk zat nitrat yang larut di dalam air. Bila kekurangan zat N, daun kelihatan menguning.

Air dan matahari dalam proses fotosintesis merupakan faktor penentu keberhasilan. Ketiga zat tersebut di atas merupakan zat makanan bagi bagian tanaman di atas tanah maupun untuk perakaran. Tanpa hasil fotosintesis akar akan menderita. Mula-mula busuk dan akhirnya mati. Apabila akar mati, bagian yang di atas tanah secara konsekuen akan ikut mengering.

Selain menghasilkan ketiga zat tersebut, daun masih dapat menghasilkan lain-lain zat, misalnya vitamin B1 yang berfungsi sebagai zat penumbuh akar, berbagai jenis enzim, dan sebagainya.

Khususnya pucuk ranting dapat menghasilkan zat auksin, sejenis hormon nabati yang berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan. Hormon auksin ini disalurkan ke arah bawah dan apabila mengumpul pada ketiak-ketiak daun yang ada kuntumnya, maka hormon ini akan berfungsi sebagai zat penghambat tumbuh yang dalam Bahasa Belanda disebut remstof. Remstof ini akan aktif kembali bila produksi auksin dari pucuk terhenti, misalnya karena dipangkas.

Dari uraian yang singkat tersebut dapat disimpulkan, bahwa bila pertumbuhan pucuk senantiasa terhadang sebagai akibat dari pemangkasan, maka tanaman akan sangat kekurangan hormon pertumbuhan. Perakarannya pun terbatas. Namun kehidupannya tetap bertahan karena tanaman masih dapat menghasilkan vitamin B1 dari daun yang sudah tua.

Pengendalian produksi hormon auksin ini merupakan salah satu faktor untuk memperlambat pertumbuhan tanaman sehingga tanaman menjadi kerdil.

Selain itu, daun pada tanaman bonsai juga berfungsi sebagai pembentuk nilai seni, sehingga pada saat melakukan pemangkasan daun juga hurus memperhatikan keindahan tanaman.

Fungsi akar pada bonsai

Fungsi akar yang utama adalah untuk menyerap zat-zat mineral yang larut dalam air dari tanah. Zat-zat mineral ini pada umumnya diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Air yang diserap bersama zat mineral diperlukan untuk fotosintesis. Tanaman yang kekurangan air akan kelihatan layu, terutama bagian-bagian yang masih relatif muda. Zat hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman adalah nitrogen (N), fosfat (P), kalium (K), kalsium (Ca), besi (Fe), magnesium (Mg), Sulfur (S)dan sebagainya. Zat ini harus berada di dalam media dengan jumlah yang memadai. Kekurangan zat-zat tersebut dapat dipenuhi melalui pemupukan. Sewaktu ranting aktif, umumnya akar beristirahat. Maka dalam memindahkan tanaman dari pot yang lama ke pot yang baru sebaiknya sewaktu akar sedang aktif. Karena saat akar aktif tidak ada kuntum yang tumbuh dan ranting-ranting barupun tidak terbentuk.

Bibit bonsai atau bakal bonsai

Bibit bonsai dapat diperoleh dengan berbagai cara, diantaranya adalah:
  1. biji yang khusus disemaikan atau dari semai yang ada di alam bebas,
  2. stek atau cangkok, yang pembuatannya memerlukan sedikit keterampilan,
  3. okulasi, sambung, dan
  4. bongkah-bongkah tanaman yang masih bertunas dan masih kelihatan bertahan untuk hidup.

  • Semai Bakal Bonsai
  • Bibit bonsai yang berasal dari penyemaian memiliki kelemahan yang cukup signifikan. Kelemahan tersebut berkaitan dengan waktu pemeliharaan yang cukup lama sehingga bisa menurunkan semangat atau gairah untuk membentuk tanaman bonsai. Tidak cukup dibutuhkan waktu satu atau dua tahun untuk menjadikan tanaman yang berasal dari bibit semai memiliki daya tarik dalam seni bonsai. Mungkin akan memakan waktu lima hingga limabelas tahun. Hal yang sangat menjemukan tentunya. Namun, bibit bonsai yang berasal dari persemaian ini memiliki nilai tambah tersendiri terutama bagi pembuatnya. Waktu pemeliharaan yang begitu lama dapat memberikan sebuah kepuasan atas penciptaan karya seni yang tidak terhitung nilainya.

  • Stek, Cangkok, Okulasi, dan sambung untuk tanaman bonsai
  • Menyetek, mencangkok, dan membuat okulasi merupakan seni sendiri. Menyetek dan mencangkok dapat menghasilkan tanaman baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-2 bulan). Sedang membuat okulasi membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun.
    1. A. Stek
      Sebelum praktek membuat stek perlu disadari bahwa tidak setiap jenis tanaman bisa distek. Dikenal 3 jenis stek untuk bibit bonsai, yaitu stek lunak, stek setengah lunak, dan stek keras.

      Perbedaan antara tiga jenis stek tersebut adalah sebagai berikut.
      1. Stek lunak dibuat dari pucuk ranting/cabang muda yang masih dalam masa tumbuh,
      2. Stek setengah lunak dibuat dari ranting/cabang yang sudah berhenti pertumbuhannya dan mulai menua batang maupun daunnya. Tetapi, batangnya masih belum mengayu. Umurnya tidak kurang dari satu tahun, berukuran sebesar pensil, dan masih berdaun.
      3. Stek keras adalah dahan yang sudah berumur tak kurang dari satu tahun, berukuran sebesar pensil dan masih berdaun.
      Cara membuat ketiga jenis stek tersebut adalah sama. Langkah pembuatannya sebagai berikut.
      1. Siapkan media berbentuk campuran kompos halus dan pasir yang bersih dari lumpur. Dapat juga dipergunakan serbuk gergaji kayu. Perbandingan antara pasir dan kompos adalah 1 : 1.
      2. Masukkan media di dalam pot atau bak dari kayu yang kedalamannya minimum 10 cm. Isi pot atau bak hingga 3 cm di bawah bibir pot atau bak.
      3. Kemudian basahi media dalam pot dengan air yang bersih dan biarkan air yang berlebihan mengalir keluar.
      4. Untuk stek lunak dan setengah lunak, potong ranting sepanjang 10-12,5 cm di bawah tangkai daun. Diameter stek ± 0,5 cm. Buang daun bagian bawah, kurang lebih setengah dari seluruh daun.
      5. Untuk stek keras panjang ranting atau dahan 15-20 cm, dan dipotong di bawah bagian setengah lunak di atas kuntum daun, sedangkan di bagian bawah dipotong di bawah kuntum daun. Paling sedikit 3 helai daun dibiarkan di atas bagian atas stek. Daun yang lebar dipotong setengahnya.
      6. Manfaatkan zat perangsang tumbuh (ZPT) dalam bentuk tepung atau cairan. Masukkan 2-3 cm pangkal stek ke dalam zat tersebut.
      7. Masukkan pangkal stek ke dalam media.
      8. Kerudungi stek dengan plastik yang tembus sinar, setelah sebelumnya disemprot dengan sprayer.
      9. Letakkan di tempat yang teduh.
      10. Bila dalam waktu 1 minggu daun pucuknya masih segar, kemungkinan besar stek akan berakar.
      11. Bergantung pada jenis tanaman, umumnya pada umur 1 bulan atau lebih stek sudah dapat dipindahkan ke dalam pot individu.
      12. Dalam pot individu ini stek dibiarkan tumbuh hingga cukup besar untuk dijadikan bonsai. Usahakan jangan sampai semaian stek ini mengalami kekeringan, jaga kelembapannya. Namun, jangan sampai terlalu banyak air. Pada umumnya stek keras lebih lama mulai berakarnya.
    2. B. Cangkok
      Untuk membuat cangkok pilihlah dahan minimal sebesar pensil atau ibu jari, dan kulitnya mudah dikelupas (tidak lengket).

      Teknik membuat cangkok :
      1. kupas kulit dahan selebar 3-5 cm,
      2. buang lendirnya dengan cara mengikis atau melap dengan kain yang kering,
      3. kemudian tutup lukanya dengan mos yang sudah dibasahi atau ditutup dengan campuran tanah yang remah dan kompos dengan perbandingan 1 : 1,
      4. balut mos atau tanah dengan lembaran plastik, dan ikat baik-baik di bagian atas dan bawah,
      5. lembaran plastik dilubangi dengan jarum agar terjadi peredaran udara.
      Pertumbuhan akar bergantung pada jenis tanaman. Biasanya dalam jangka waktu satu sampai satu setengah bulan akar sudah mulai kelihatan tumbuh. Untuk mempercepat pertumbuhan akar gunakan zat perangsang tumbuh. Dengan ZPT pertumbuhan akar dapat dipercepat 2 minggu.

      Bila perakaran sudah cukup banyak maka cangkok dapat dipotong di bagian bawah. Saat memotong ialah tunggu hingga dahan tidak mengeluarkan tunas baru. Cangkok kemudian disemaikan di dalam pot, dan usahakan jangan sampai akarnya rusak sewaktu dibuka pembungkus plastiknya. Siram semaian cangkok ini dan tempatkan di tempat yang teduh. Bila tidak ada kendala dalam waktu satu bulan kemudian, cangkok sudah dapat dijadikan bakal bonsai.
    3. C. Membuat okulasi
      Bagi yang telah biasa, melakukan okulasi tidaklah merupakan suatu masalah yang pelik. Tetapi, tidak demikian halnya bagi seorang pendatang baru yang ingin berkecimpung dalam seni bonsai dan harus memulai dengan melakukan okulasi sendiri.

      Bibit okulasi terdiri dari dua bagian ialah batang bawah (onderstam) dan batang atas (entrijs)

      Kedua bagian ini diperoleh dari tanaman yang genus, famili, atau varietasnya sama. Biasanya batang bawah merupakan semaian biji. Rata-rata umur batang bawah bisa diokulasi bila sudah berumur 1 tahun. Entres yang baik adalah ranting yang sudah kelihatan agak mulai menua, bentuknya agak bulat, warnanya hijau agak keabu-abuan, dan kulitnya tidak melekat pada kayu.

      Langkah-langkah dalam okulasi
      1. batang pokok dibersihkan dari ranting 15 cm di atas tanah.
      2. Buat irisan kulit 10 cm dari atas tanah selebar 8 mm dan menurun sepanjang 4 cm,
      3. Tarik irisan kulit ke bawah, sehingga berbentuk seperti lidah, kemudian potong setengahnya.
      4. Iris mata dan dahan entres dengan sedikit kayunya, sepanjang 4 cm. Kerat bagian atas 1 cm di atas irisan mata agar merata sehingga tepat melekat pada keratan pohon pokok.


      5. Angkat kayu perlahan-lahan tanpa merusak mata tunasnya.


      6. Kulit yang bermata tunas ini dimasukkan antara kayu dan lidah kulit batang pokok, lalu lekatkan kembali. Usahakan matanya tidak tertutup.


      7. Balut dengan tali rafia seerat mungkin.


      8. Perawatan selanjutnya
      9. Rata-rata 2 minggu setelah penempelan, kulit dengan mata tunasnya sudah melekat pada batang pokok. Tali rafia sudah dapat dibuka. Tanda okulasi berhasil ialah bila kulit dan mata tunas kelihatan masih hijau.


      10. Biarkan 3-5 hari. Apabila mata tunas masih tetap hijau, ini berarti mata tunasnya akan tumbuh.


      11. Kerat batang pokok dengan gunting pangkas sedalam setengahnya rata-rata 3-5 cm di atas penempelan.


      12. Lengkungkan pohon pokok


      13. Dengan sistem ini, yang diberi nama sistem lopping, tunas pada okulasi akan sangat cepat tumbuhnya.


      14. Bila tunas okulasi sudah tumbuh mencapai 15-20 cm tingginya, potong pohon pokok yang menyorong di atas tempat tempelan.

      Dari uraian singkat tersebut tergambar jelas betapa rumitnya membuat okulasi. Selain lamanya menyemaikan biji batang pokok dalam kantung plastik, juga berhasilan okulasi masih sangat rendah. Bibit okulasi biasanya digunakan untuk membentuk 'Daibonsai' yang berukuran 80 cm atau lebih. Jenisnya misalnya Psidium cujavillus (jambu cina) yang berbuah kecil. Bibit okulasi juga sesuai untuk membuat tanaman buah-buahan semi kerdil yang ditanam dalam drum atau di kebun, misalnya jeruk besar (Citrus maxima), jeruk keprok (Citrus nobilis), asam (Tamarindus indica), dan sawo Buren (Chrysophylum cainito).

  • Jenis-jenis Tanaman Untuk Bonsai
  • Tanaman yang sesuai untuk bonsai pada umumnya termasuk keluarga besar dikotil atau keluarga tanaman berkeping dua. Namun, dari keluarga monokotil ada juga yang cukup menarik dijadikan tanaman kerdil misalnya jenis-jenis bambu, bambu jepang (Bambusa glaucescens), bambu kuning (Bambusa vulgaris var. striata), dan bambu hitam (Gigantochloa atraviolarPn), serta kelapa gading (Cocos nucifera).

    Pada umumnya jenis tanaman yang dipilih dan dapat menyesuaikan diri dengan baik untuk seni bonsai ialah tanaman yang berdaun dan berbunga; berdaun, berbunga, dan berbuah; serta berumur panjang.

    Di luar negeri banyak dimanfaatkan jenis-jenis Conifer. Jenis-jenis Conifer ini juga sudah banyak ditanam di seluruh Indonesia, di dataran rendah, maupun dataran tinggi, misalnya Juniperus sp., Larix sp., Pinus sp. (P. mercusii), Thuya sp (C.glabra, C. sempervirens), Cedar dan Abies concolor.

    Jenis-jenis tanaman khas Asia yang telah sering dibonsaikan adalah:
    1. beringin (Ficus benyamina, Ficus varigata, dan sebagainya)
    2. getah perca (Ficus elastica)
    3. lo atau elo (Ficus glomerat)
    4. kawista (Feronia lucida dan F. elephantum)
    5. sawo kecik (Manilkara kauki)
    6. sawo duren (Chrysophylum cainito)
    7. sawo biasa (Agras sapota)
    8. cerme belanda (Eugenia uniflora)
    9. jambu biji var. kerikil (Psidium cujavillus Burm)
    10. jeruk kingkit (Triphasia aurantiola, T. trifolia)
    11. Carissa carandas
    12. juwet kerikil (Euginia cumini sp. )
    13. nam-nam atau puki anjing (Cynomertra caulidolia)
    14. Myrthe sp.
    15. bugenvil (Bougainvillea sp. )
    16. Azalea
    17. kaca piring (Gardenia augusta)
    18. kayu putih (Eucaliptus sp. )
    19. huru batu atau puspa (Schima noronhae)
    20. kayu manis hutan (Cinnamomum iners)
    21. cempaka kuning (Michelia champaka)
    22. asam (Tamarindus indica)

    BUDIDAYA IKAN LELE PENDEDERAN

    Budidaya ikan lele pendederan adalah pemeliharaan benih ikan lele yang berasal dari hasil pembenihan hingga mencapai ukuran tertentu. Budidaya ikan lele pendederan dilakukan dalam dua tahap, yakni pendederan tahap pertama dan pendederan tahap kedua.

    Pada budidaya ikan lele pendederan tahap pertama, benih ikan lele yang dipelihara adalah benih yang berasal dari hasil pembenihan berukuran 1-3 cm. Benih ini dipelihara selama 2-3 minggu hingga saat panen akan diperoleh ikan lele berukuran lebih kurang 3-5 cm per ekornya. Sementara itu, pada budidaya ikan lele pendederan tahap kedua, benih yang dipelihara berasal dari hasil pendederan tahap pertama. Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari hingga diperoleh ikan lele berukuran 8-12 cm per ekornya. Budidaya ikan lele pendederan ini dapat dilakukan di jaring dan di kolam tanah atau kolam tembok.

    Budidaya Ikan Lele Pendederan Menggunakan Kolam Jaring

    Pendederan benih ikan lele di jaring apung hanya dilakukan untuk pendederan pertama. Hal ini disebabkan benih yang dipelihara masih berukuran kecil dan belum membutuhkan tempat yang lebih luas.

    Keuntungan yang diperoleh jika ikan lele didederkan di dalam jaring sebagai berikut:
    • Mortalitas atau tingkat kehilangan benih cukup kecil, hanya 15-20% dari total yang dipelihara. Hal ini disebabkan selama pendederan biasanya ikan lele terhindar dari serangan hama.
    • Teknik pemeliharaan cukup mudah dan praktis. Misalnya pemanenannya cukup dengan mengangkat beberapa bagian atau sudut jaring. Pada saat jaring diangkat, benih-benih ikan lele sudah terkumpul di salah satu sudut jaring, sehingga mudah ditangkap atau dipanen menggunakan sair.
    Jaring yang digunakan adalah jaring yang bermata lebih kecil daripada benih ikan lele yang akan dipelihara. Tujuannya agar benih ikan lele tidak kabur atau lobos keluar jaring. Jaring terbuat dari kain trilin berbahan lembut yang biasanya digunakan para petani sebagai tempat untuk penetasan telur ikan mas (hapa). Jaring tempat pendederan benih ikan lele dapat dibeli di toko yang menjual alat-alat perikanan. Jaring tersebut masih berupa kain dalam bentuk lembaran. Karenanya, perlu dijahit terlebih dahulu menggunakan benang nilon agar jaring kuat dan tahan lama. Ukuran jaring disesuaikan dengan jumlah benih ikan lele yang akan didederkan atau disesuaikan dengan luas kolam tempat jaring tersebut akan diletakkan. Bentuk jaring sebaiknya empat persegi panjang dengan ketinggian sekitar 50-60 cm. Di setiap sudut jaring diberi tali untuk mengikatkan jaring ke tiang di kolam, agar jaring terbentang dengan sempurna.

    Pemasangan Jaring Tempat Benih Ikan Lele

    Sebelum jaring dipasang, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan patok atau tiang untuk mengikat jaring. Untuk jaring yang berukuran 1,5 x 4 x 0,5 m cukup disediakan patok sebanyak 4 buah. Patok yang digunakan berupa bambu atau kayu yang ditancapkan ke dasar kolam dengan jarak antara satu patok dan patok lainnya disesuaikan dengan ukuran jaring. Patok harus ditancapkan tegak lurus dan kokoh agar mampu menahan beban jaring. Penempatan jaring sebaiknya di pinggir atau tepi kolam guna memudahkan pemeliharaan.

    Jaring harus dipastikan dalam keadaan bersih dan tidak ada yang berlubang atau bolong akibat bekas gigitan tikus atau binatang lain. Semua tali yang terdapat di sudut-sudut jaring diikat ke tiang atau patok yang telah disiapkan. Ketinggian air di dalam jaring diusahakan hanya 30-50 cm. Hal ini disebabkan ikan lele yang akan dipelihara ukurannya masih kecil dan belum memerlukan air yang dalam.

    Penebaran Benih Ikan Lele

    Penebaran benih dilakukan setelah jaring terpasang dengan sempurna. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu masih rendah. Maksudnya agar benih ikan lele tidak stres. Benih yang akan dipelihara bisa berasal dari hasil pembenihan sendiri atau dari tempat lain. Jika benih berasal dari hasil kegiatan pembenihan sendiri, saat penebaran tidak perlu lagi dilakukan proses adaptasi, karena kualitas air di tempat tersebut tidak jauh berbeda. Namun, jika benih ikan lele yang akan ditebarkan berasal dari tempat lain, sebelum penebaran perlu dilakukan adaptasi agar benih tidak stres. Proses adaptasi bertujuan untuk menyesuaikan kondisi air, yakni antara air yang ada di dalam wadah pengangkutan dan air yang ada di dalam jaring.

    Cara penebaran untuk proses adaptasi benih ikan lele cukup mudah. Benih ikan lele yang masih berada di dalam wadah pengangkutan dibiarkan terapung-apung di atas air selama 5 menit. Selanjutnya ditambahkan air dari kolam jaring ke wadah pengangkutan sedikit demi sedikit. Dengan cara ini diharapkan kualitas air yang ada di dalam wadah pengangkutan tersebut akan sama dengan yang ada di kolam jaring. Kemudian benih ikan lele akan keluar dengan sendirinya dari dalam wadah pengangkutan ke dalam kolam jaring. Jumlah benih ikan lele yang ditebarkan untuk kolam jaring yang berukuran 1,5 x 4 x 0,5 m berdasarkan pengalaman para petani yang telah berhasil, bisa mencapai 10.000-15.000 ekor.

    Pemeliharaan Benih Ikan Lele>

    Kegiatan pemeliharaan merupakan kegiatan inti dari pendederan. Selama pemeliharaan, benih harus diberi pakan tambahan. Karena berada di dalam wadah yang terbatas (kolam jaring), benih ikan lele tidak mendapat pakan alami. Pakan tambahan yang cocok adalah pelet dalam bentuk tepung, sebanyak 3-5% dari berat total benih ikan lele yang dipelihara. Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari, yakni pada pagi, sore, dan malam hari. Pakan harus disebarkan merata di seluruh permukaan air. Maksudnya agar semua benih mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh pakan.

    Pengontrolan kolam jaring harus dilakukan setiap satu minggu sekali. Pengontrolan dimaksudkan untuk menjaga jaring tidak sampai berlubang atau sobek akibat digigit binatang air, seperti kepiting atau binatang lainnya. Jika jaring berlubang, benih yang dipelihara akan kabur atau keluar dari dalam kolam jaring. Dalam hal ini, harus dihindari serangan hama, seperti katak atau ular.

    Pemanenan Benih Ikan Lele

    Benih ikan lele dipelihara di tempat pendederan selama 2-3 minggu atau disesuaikan dengan kebutuhan. Pemanenan dilakukan dengan mengangkat salah satu bagian jaring. Dengan cara ini benih ikan lele dipastikan akan terkumpul di sisi lain. Selanjutnya benih ikan lele ditangkap menggunakan sair secara hati-hati dan ditampung dalam wadah tertentu atau di dalam jaring berukuran kecil. Benih ikan lele selanjutnya disortir atau dipilih sesuai dengan ukuran badannya. Benih yang berukuran besar dipisahkan dari yang berukuran kecil. Benih yang diambil adalah benih yang berukuran sama, baik panjang maupun besarnya. Benih-benih tersebut kemudian didederkan (pendederan kedua) di kolam atau tempat lain. Jumlah benih yang dipanen atau tingkat kelangsungan hidup rata-rata berkisar 80-90% dari total benih yang dipelihara. Dengan kata lain, mortalitas atau tingkat kematian dan kehilangan benih berkisar 10-20%.

    Budidaya Ikan Lele Pendederan Di Kolam

    Selain di kolam jaring, ikan lele bisa didederkan di kolam tanah, kolam tembok, atau kolam yang dindingnya tembok dan dasarnya tanah. Tidak ada ketentuan khusus mengenai luas kolam. Untuk memudahkan pengelolaan, sebaiknya kolam berbentuk empat persegi panjang. Kolam yang baik harus memiliki saluran pemasukan dan pengeluaran air. Di bagian tengah dasar kolam dilengkapi kamalir atau saluran tengah yang berfungsi untuk memudahkan penangkapan benih saat dipanen.

    Persiapan Budidaya Ikan Lele Pendederan Di Kolam

    Sebelum benih ditebarkan, dilakukan persiapan terlebih dahulu sebagai berikut.
    • Kolam dikeringkan beberapa hari untuk memudahkan pengolahan dan membunuh bibit-bibit penyakit yang ada di dalam kolam.
    • Pemupukan dan pengapuran kolam. Agar pakan alami berupa plankton tumbuh, kolam dipupuk menggunakan kotoran ayam sebanyak 200-300 gram/m², TSP dan urea masing-masing sebanyak 10 gram/m² dan kapur pertanian sebanyak 25-30 gram/m² atau disesuaikan dengan tingkat kesuburan lahan. Tujuan pemupukan dan pengapuran selain untuk menaikkan tingkat keasaman tanah (pH), juga dapat membunuh bibit-bibit penyakit. Cara pemupukan dan pengapurannya adalah dengan menebarkan pupuk dan kapur secara merata ke seluruh permukaan dasar kolam.
    • Memasang saringan di pintu pemasukan dan pengeluaran air. Tujuannya untuk menjaga agar tidak ada hama yang masuk ke dalam kolam dan agar benih ikan lele tidak kabur atau keluar dan kolam.
    • Mengisi air. Kolam diisi air setinggi 40-50 cm dan dbiarkan selama 7 hari agar pakan alami tumbuh dengan sempurna.

    Penebaran Benih Pada Budidaya Ikan Lele Pendederan Di Kolam

    Penebaran benih dilakukan setelah 7 hari dari pemupukan atau saat pakan alami telah tersedia. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari dengan kepadatan 500-700 ekor/m² berukuran 1-3 cm per ekornya. Penebaran harus dilakukan dengan hati-hati agar benih ikan lele tidak mengalami stres. Jika benih yang akan ditebarkan berasal dari tempat yang jauh, sebelum ditebarkan harus diadaptasikan terlebih dahulu sebagaimana yang dilakukan pada penebaran benih yang didederkan di kolam jaring.

    Pemeliharaan Benih Pada Budidaya Ikan Lele Pendederan Di Kolam

    Kualitas air kolam pendederan perlu dijaga, cara paling efektif adalah penggunaan air mengalir sistem paralon secara kontinyu dengan debit air tidak terlalu besar. Pada budidaya ikan lele pendederan, kualitas air tidak terlalu cepat menurun. Hal ini dikarenakan ukuran ikan masih sangat kecil, sehingga kotoran yang ditimbulkan belum begitu banyak.

    Selama pemeliharaan lele diberi pakan tambahan untuk mempercepat proses pertumbuhan. Pakan tambahan berupa tepung pelet sebanyak 35% dari jumlah total benih yang dipelihara. Pakan diberikan tiga kali sehari, yaitu pada pagi, sore, dan malam hari. Agar pakan lebih efisien dan efektif, sebaiknya pemberiannya dilakukan dengan cara membiasakan di satu atau dua tempat raja, misalnya di bagian pojok kolam.

    Untuk memperkecil mortalitas atau kehilangan benih, selama pemeliharaan harus dilakukan pengontrolan terhadap serangan hama dan penyakit. Hama yang umum menyerang ikan lele berupa belut, ular, atau ikan gabus. Tindakan pencegahan penyakit cukup dengan menjaga kualitas dan kuantitas air kolam, yakni dengan menghindari pemberian pakan yang berlebihan. Karena pakan yang berlebih akan menumpuk di dasar kolam dan bisa membusuk yang akhirnya menjadi salah satu sumber penyakit.

    Pemanenan Benih Ikan Lele

    Setelah dipelihara selama 2-3 minggu, benih ikan lele siap dipanen. Pemanenan benih ikan lele sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu rendah. Pemanenan dimulai dengan mempersiapkan alat-alat panen serta tempat penampungan benih hasil panen. Setelah semua peralatan siap, kolam dikeringkan secara perlahanlahan sampai air yang tersisa hanya tinggal di kamalir. Dalam keadaan ini, benih-benih ikan lele akan terkumpul di dalam kamalir. Selanjutnya dengan alat tangkap (sair), benih ditangkap dan ditampung di dalam wadah yang telah disediakan. Benih disortir atau dipisahkan sesuai dengan ukurannya. Rata-rata benih telah mencapai ukuran 5-8 cm per ekornya. Selanjutnya benih dapat dipelihara di tempat lain (pembesaran) atau langsung dijual kepada konsumen. Mortalitas selama pemeliharaan lebih kurang 25-30% dari jumlah benih yang ditebarkan.

    Budidaya Ikan Lele Pendederan Tahap Kedua

    Pada pendederan tahap kedua tidak beda jauh dengan pendederan tahap pertama, hanya kepadatan penebaran harus dikurangi menjadi 250-300 ekor/m2. Pemeliharaan bibit ikan lele pada tahap ini sampai dengan bibit mencapai ukuran 8-12 cm. Waktu pemeliharaan kurang lebih 30 hari setelah penebaran.

    PEMBUATAN BIBIT JAMUR KUPING

    Bibit jamur kuping diproduksi melalui tahap-tahap pembiakan. Tahap pertama adalah pembiakan spora (basidiospora) yang dihasilkan oleh basidium. Tahap ini dilakukan melalui kultur jaringan dan hasil pembiakan pada tahap ini berupa benang-benang jamur (miselium) yang disebut turunan pertama (F1).

    Tahap kedua adalah pembiakan miselium F1. Pembiakan tahap ini merupakan perbanyakan miselium hasil pembiakan tahap pertama. Hasil pembiakan tahap kedua ini disebut F2. Pembiakan tahap ketiga merupakan perbanyakan miselium hasil pembiakan tahap kedua. Hasil pembiakan tahap ini disebut F3. Sedangkan pembiakan tahap keempat merupakan perbanyakan miselium tahap ketiga sehingga diperoleh bibit jamur siap tanam (F4).

    A. Pembiakan Bibit Jamur Kuping Tahap Pertama (F1)

    Langkah awal, sebelum melakukan pembiakan spora jamur kuping, adalah mempersiapkan peralatan dan media tumbuh. Peralatan yang digunakan meliputi tabung reaksi dan rak penyimpanan, kapas, kertas loyang atau kantong plastik, tali karet, autoclave (alat sterilisasi otomatis), meja pembiakan, dan peralatan pelengkap lainnya.

    Media tumbuh yang biasa digunakan dalam pembiakan tahap pertama dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu bahan alami dan bahan semi sintetis. Bahan alami yang dapat digunakan adalah tepung jagung, tepung kentang, bawang, dll. Bahan-bahan ini biasanya digunakan dalam bentuk ekstrak (cairan jernih), sari, atau rebusan (decoction).

    Bahan-bahan semi sintetis untuk media tumbuh dalam pembiakan jamur adalah campuran kentang-glukose-agar atau campuran agar, glukose, ekstrak ragi atau agar, dan pepton-glukose.

    Media tumbuh yang cukup efektif untuk pembiakan miselium F jamur kuping adalah bahan semi sintetis berupa campuran agar, glukose, dan kentang (tepung kentang). Tepung agar digunakan sebanyak 1,5% — 2%. Sedangkan bahan lain ditentukan berdasarkan coba-coba (trial error).

    Macam komposisi media tumbuh untuk pembiakan kultur jaringan (F1) jamur kuping yang telah populer adalah sebagai berikut.
    1. Sari buncis dan tauge dicampur dengan media agar: Campuran (adonan) media ini disterilisasi selama 1 jam. Media ini siap digunakan sebagai biakan murni (kultur jaringan) setelah diolesi atau ditanami sayatan (jaringan) tubuh buah jamur kuping dewasa.
    2. Parutan bawang bombay dan ubi kentang: Parutan bahan-bahan ini dicampur tepung aren (enau) dan dimasukkan dalam larutan agar dengan komposisi: kentang 100 gram; bawang bombay 50 gram; tepung area 150 gram, dan agar 150 gram.
    3. Potato Dextrose Yeast Extract Agar (PDY): Komposisi media tumbuh jamur kuping ini telah berhasil digunakan dalam pembiakan miselium F1 di Balai Benih Induk Ngipiksari, Yogyakarta. Komposisi media ini terdiri atas kentang, dextrose (glukose), dan tepung agar.
    Penyiapan media tumbuh PDY dimulai dari pencucian dan perebusan kentang. Sebanyak 200 gram kentang segar dibersihkan (tidak dikupas kulitnya) dan dicuci dengan air bersih lalu diiris-iris (dicacah) kemudian dicuci lagi berulang-ulang sampai air bekas cuciannya tampak jernih. Setelah bersih, iris-irisan kentang dibilas lagi dengan air suling (aquadest). Caranya, irisan kentang direndam dalam panci selama 10 menit, kemudian direbus dalam 700 — 1.000 ml air (aquadest) selama 1 jam sehingga airnya menyusut tinggal 500 — 600 ml. Kemudian, air rebusan (ekstrak) ini disaring dengan kain flanel atau kain lain yang mata saringannya kecil dan air saringan ditampung dalam botol.

    Tambahkan beberapa mililiter air pada ekstrak (air rebusan kentang) yang telah disaring tersebut sehingga volumenya mencapai 1.000 ml. Tambahkan pula 9 — 15 gram tepung agar dan 10 — 20 gram glukose (dextrose) lalu diaduk-aduk dan direbus dalam autoclave selama 15 menit pada tekanan 15 lbs.

    Selesai perebusan langsung dilakukan pendinginan. Media tumbuh yang telah dingin dapat segera dimasukkan dalam tabung reaksi pembiakan. Setiap 1 (satu) liter media tumbuh buatan tersebut dapat digunakan sebagai media tumbuh biakan murni (kultur jaringan) jamur kuping sebanyak 150 — 200 tabung biakan. Sebaiknya, media tumbuh buatan ini segera digunakan sehingga tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan pencemar (pollutan), bakteri, atau organisme mikro (renik) lain yang bersifat merusak dan membusukkan media tumbuh buatan tersebut.

    Jika jumlah media tumbuh buatan yang disiapkan melebihi kapasitas tabung reaksi pembiakan, maka sisa media tumbuh tersebut harus disimpan dalam suhu dingin dan ruangan steril. Sisa media buatan tersebut dapat digunakan untuk pembiakan periode berikutnya.

    Langkah berikutnya adalah memasukkan media tumbuh dalam tabung reaksi sebanyak 1 sendok makan, kemudian disumbat dengan kapas. Sumbatan kapas di luar tabung reaksi dibalut dengan kertas loyang dan diikat dengan tali keret. Ulangi pekerjaan serupa untuk pembiakan lainnya.

    Selanjutnya, tabung-tabung reaksi dan isinya dimasukkan dalam autoclave atau alat sterilisasi otomatis untuk dilakukan sterilisasi pada suhu 125°C selama 1 jam. Untuk menghemat sekaligus mengefektifkan alat sterilisasi, maka posisi tabung reaksi di dalamnya diatur berjajar miring ke salah satu sisi atau miring bersilangan.

    Selesai pelaksanaan sterilisasi, tabung reaksi dibiarkan selama beberapa jam hingga suhunya dingin. Kemudian, tabung reaksi berisi media tumbuh steril dimasukkan ke dalam ruangan steril pula. Lepaskan kertas loyang penutup kapas dan simpan tabung reaksi tersebut dalam rak khusus (rak penyimpanan) dalam posisi miring. Tujuannnya adalah supaya media tumbuh jamur tersebar pada dinding tabung reaksi bagian dalam sekaligus supaya terjadi penyebaran pertumbuhan miselium jamur kuping dalam tabung reaksi sehingga memudahkan pelaksanaan pengambilan untuk pembiakan tahap berikutnya. Tabung reaksi tersebut dibiarkan selama 24 jam supaya media tumbuh steril menjadi dingin pada suhu kamar.

    Langkah selanjutnya adalah menyiapkan pelaksanaan kultur jaringan, yaitu inokulasi (penanaman bibit) berupa sayatan (jaringan) tubuh buah jamur kuping dewasa yang berisi basidiospora. Sayatan ini diambil dari jamur kuping dewasa (umur 3 — 4 minggu sejak pembentukan calon jamur atau pin head) yang memiliki tubuh buah besar, tebal, dan sehat.

    Tubuh buah jamur yang akan diambil jaringannya terlebih dulu dibersihkan dan dicuci atau dicelupkan dalam alkohol 70% selama 1 — 5 menit. Bahan-bahan kimia yang lazim digunakan untuk pencucian bibit jamur antara lain alkohol 70%, formalin 5%, mercurochloride 0,001%, silver nitrate 0,1%, mercuric cyanide 0,1%, sodium hipochloride atau calcium hipochloride 0,35%, carbonic acid 1%, potasium permanganat 2%, dan hydrogen peroxida 3%.

    Tubuh buah jamur kuping bersih dan steril diletakkan pada papan atau wadah lain yang steril, kemudian diletakkan di atas meja pembiakan. Meja pembiakan diaktifkan, lampu dinyalakan, dan mesin hisap (filter) udara dihidupkan dengan menekan tombol (knop) pengontak.

    Setengah jam sejak meja pembiakan diaktifkan, kemudian semua tabung reaksi berisi media tumbuh steril yang telah dingin beserta rak penyimpanannya diambil dan ditaruh di atas meja pembiakan. Kemudian. kapas penyumbatnya dibuka.

    Bagian tubuh buah jamur kuping yang paling tebal terletak pada bagian "ketiak"nya. Pada bagian ini terdapat sumber-sumber percabangan hifa atau miselium atau kantong basidiospora. Bagian ini disayat selebar 0,1 cm, tebal 0,1 cm, dan panjangnya sekitar 1 cm. Untuk memudahkan penyayatan, kita dapat menggunakan spatula (pisau lancip bertangkai) atau pisau bedah yang tajam dan steril.

    Selanjutnya, sayatan (jaringan) tubuh buah dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan permukaan tabung disumbat kembali dengan kapas. Penanaman sayatan tubuh buah tersebut harus dilakukan di atas meja pembiakan. Kemudian, tabung reaksi tertutup yang telah diisi sayatan tubuh buah diletakkan dalam rak penyimpanan di dalam ruang steril (ruang pembiakan) dan pekerjaan serupa diulangi untuk pembuatan bibit F1 pada tabung reaksi lain yang telah disiapkan. Setiap tubuh buah jamur dapat diambil sebanyak 10 — 15 sayatan yang mengandung spora (basidiospora).

    Spora jamur kuping disimpan dalam ruangan steril yang agak gelap selama 20 hari hingga tumbuh benang-benang miselium berwarna putih yang memenuhi media tumbuh. Selanjutnya, biakan miselum ini digunakan sebagai bibit pada pembiakan tahap kedua. Tabung reaksi pembiakan yang gagal dan tidak tumbuh miselium segera dibuang supaya tidak mencemari (mengkontaminasi) tabung pembiakan yang tumbuh baik. Miselium yang rusak dapat diidentifikasi dari media yang berbau busuk dan berwarna coklat kehitam-hitaman. Tabung reaksi tersebut dibersihkan untuk digunakan pada pembibitan (inokulasi) periode berikutnya.

    B. Pembiakan Bibit Jamur Kuping Tahap Kedua (F2)

    Langkah-langkah pembiakan tahap kedua (F2) tidak berbeda dengan tahap sebelumnya. Langkah pertama adalah persiapan peralatan dan media tumbuh. Peralatan (wadah) pembiakan tahap ini berupa botol kaca bening (transparan) 220 ml, kapas, kantong plastik, tali karet, dan autoclave. Semua peralatan harus kering, bersih, dan steril.

    Media tumbuh berupa campuran serbuk kayu, dedak halus (bekatul) dan kapur (CaCO3) dengan komposisi masing-masing 81%; 18%, dan 1%. Macam media tumbuh lain adalah serbuk gergaji, dedak halus, gypsum (CaSo4), kapur (CaCO3), air, dan TSP. Komposisi masing-masing bahan adalah: serbuk gergaji 100 kg, dedak halus 10 kg, gypsum 1,5 kg, kapur 0,5 kg, air secukupnya, dan TSP 0,5 kg.

    Media tumbuh dalam pembiakan F2 (termasuk F3, F4 dan media tumbuh dalam pemeliharaan) harus memenuhi persyaratan ideal pertumbuhan miselum jamur kuping. Media tumbuh harus mengandung unsur C (carbon) dalam bentuk karbohidrat dalam jumlah (kandungan) yang cukup tinggi. Media harus mengandung unsur N dalam bentuk Amonium. Unsur ini akan diubah oleh jamur menjadi protein. Syarat lain media tumbuh jamur adalah mengandung unsur Ca yang berfungsi untuk menetralkan asam oxalat yang dikeluarkan oleh miselium, pH antara 3 — 7, kelembaban 68%, CO2 kurang dari 1%, dan suhu sekitar 23° C — 25° C.

    Langkah kedua dalam pembiakan ini adalah penyiapan media tumbuh. Serbuk kayu disiram dengan air bersih agar bebas dari kotoran dan cemaran getah atau minyak, kemudian ditimbun di atas lantai terbuka selama 1 — 1,5 bulan. Pada umumnya, jamur kuping tumbuh pada kayu atau serbuk kayu dari tanaman bercabang (dikotil), bertajuk rimbun, berkayu lunak, berumur lebih dari 10 tahun, dan bukan jenis kayu yang mengandung minyak seperti pinus. Tetapi, jamur kuping tumbuh optimal pada beberapa jenis kayu tertentu. Oleh karena itu, serbuk kayu yang digunakan sebagai media tumbuh pada pembiakan ataupun pemeliharaan jamur kuping sebaiknya dipilih dari penggergajian kayu tertentu. Jenis-jenis kayu yang baik sebagai media tumbuh jamur kuping adalah kayu kecapi, durian, rambutan, apokat, dadap, dan pasalama.

    Timbunan serbuk kayu bersih dan basah (kandungan air sekitar 62%) diaduk dan dicampur dengan dedak halus dan kapur sesuai dengan komposisi masing-masing. Dedak halus dipilih yang masih segar dan baik serta bersih (tidak tercampur sekam atau kotoran lain). Dedak yang telah disimpan dalam waktu cukup lama akan menggumpal dan mengalami fermentasi (pembusukan). Dedak ini kurang baik untuk campuran media tumbuh pembiakan jamur kuping. Usahakan supaya campuran media tumbuh tersebut teraduk merata.

    Langkah selanjutnya adalah memasukkan media tumbuh dalam botol kaca bening sampai penuh dan pantat (dasar) botol dibenturkan pelan-pelan pada lantai atau alas papan dan permukaan media tumbuh pada lubang botol ditekan dengan ujung jari berulang-ulang agar media tumbuh dalam botol lebih padat (memadat) dan tingginya mencapai leher botol. Tambahkan lagi media tumbuh sampai penuh lalu dipadatkan lagi sehingga botol terisi penuh dan padat.

    Pada permukaan media tumbuh dalam botol dibuat lubang sedalam 3 cm dan diameter 1 cm. Caranya, permukaan media tumbuh pada mulut botol ditekan dengan ujung kayu runcing dan gilig (silindrik). Kemudian, alat tersebut diangkat (dicabut) kembali sambil diputar pelan-pelan sehingga permukaan media berlubang dan memadat sampai batas leher botol.

    Mulut botol disumbat dengan kapas dan ditutup dengan kantong plastik, kemudian diikat dengan tali karet. Pekerjaan serupa diulangi pada botol-botol yang lain.

    Botol-botol yang telah berisi media tumbuh disterilsasi dalam autoclave selama kurang lebih 1 jam pada suhu 100° C — 125° C (suhu sterilsasi konstan minimal 30 menit). Posisi botol dalam autoclave sama dengan posisi sterilisasi tabung reaksi F1. Tujuan penysusunan botol-botol ini adalah agar penggunaan autoclave serta pelaksanaan sterilisasi lebih efektif dan efisien.

    Setelah sterilisasi selesai, kemudian botol yang berisi media tumbuh tersebut didinginkan. Dalam keadaan hangat, botol-botol tersebut dibongkar dan dimasukkan ke dalam ruangan pembiakan yang steril. Botol-botol berisi media tumbuh dibiarkon selama 12 — 24 jam agar media tumbuh jamur yang telah steril tersebut menjadi dingin. Setelah dingin, botol-botol tersebut diletakkan pada meja pembiakan.

    Ambil tabung reaksi hasil pembiakan F1 dan letakkan di atas meja pembiakan. Dalam keadaan tertutup kapas penyumbat, tabung reaksi segera disterilisasi dengan cara disemprot alkohol dan kapas penyumbatnya dibakar selama 10 — 15 detik. Selanjutnya, dilepas (dicabut) dengan pinset panjang tetap dalam keadaan terbakar, lalu mulut tabung reaksi dibakar di atas lampu spirtus selama 5 detik.

    Miselium biakan F1 dimasukkan kedalam botol pembiakan F2. Caranya, buka sumbatan kapas botol pembiakan F2 dan pungut (ambil) miselium biakan F1 dengan piset, lalu tanamkan miselium tersebut pada lubang media tumbuh dalam botol pembiakan F2. Setiap biakan F1 dapat digunakan sebagai bibit pembiakan F2 sebanyak 15 — 20 botol. Botol pembiakan ditutup lagi dengan kapas penyumbat (penutupnya) dan ditempatkan di atas rak dalam ruangan steril, baik di sekitar meja pembiakan ataupun di ruangan lain

    Botol-botol yang telah diisi dengan miselium jamur kuping disimpan dan ditumbuhkan selama 1 bulan agar miselium jamur kuping tersebut berkembang memenuhi seluruh celah-celah (pori-pori) media tumbuh dalam botol. Miselium yang tumbuh dengan baik akan berwarna putih, sedangkan miselium yang rusak akan berwarna coklat busuk.

    Botol-botol pembiakan yang rusak disingkirkan dan seluruh isi media tumbuh di dalamnya dibuang. Kemudian, dinding botol bagian dalam disikat dengan spon atau sikat bertangkai dan dicuci dengan air bersih lalu disimpan dalam keadaan kering.

    C. Pembiakan Bibit Jamur Kuping Tahap Ketiga (F3)

    Prinsip dan langkah pembiakan tahap ketiga (F3) sama dengan pembiakan tahap kedua. Bibit pembiakan F3 ditanam dari basil pembiakan F2. Miselium yang berkembang dalam media tumbuh F2 dihancurkan dengan kayu atau pinset atau pengaduk besi bertangkai panjang yang telah disterilisasi. Kemudian, miselium ditumpahkan langsung di atas mulut botol pembiakan F3 atau ditampung di atas piring atau cawan porselin. Setiap botol biakan F2 dapat digunakan sebagai bibit pembiakan F3 sebanyak 150 — 200 botol dan disimpan atau dikembangkan (ditumbuhkan) selama 1 bulan.

    D. Pembiakan Bibit Jamur Kuping Tahap Keempat (F4)

    Prinsip pembiakan tahap keempat tidak berbeda dengan pembiakan F3 ataupun F2. Pelaksanaan pembiakan F4 dilakukan dalam ruangan steril yang lebih luas. Media tumbuh yang digunakan adalah serbuk kayu, dedak halus, dan kapur. Sedangkan penanaman bibit (inokulasi) pembiakan ini dilakukan dalam kantong plastik (polybag).

    Siapkan media tumbuh dan kantong plastik bening tahan panas agak tebal (PE 0,002) berukuran 20 cm x 30 cm. Masukkan media tumbuh dalam kantong plastik sampai penuh, kemudian padatkan dengan cara menekan permukaan plastik sampai ketinggian isi kantong (media tumbuh) tinggal 18 cm — 20 cm. Pemadatan dilakukan secara manual atau menggunakan mesin. Pemadatan cara manual dilakukan dengan menarik permukaan atas kantong plastik dan menekan permukaan media tumbuh dengan lempeng bulat yang diameternya sama dengan diameter kantong plastik. Selanjutnya, permukaan atas bagian tengah media tumbuh dibuat lubang dengan diameter 1 inchi (sekitar 2,5 cm) sedalam 7,5 cm — 10 cm.

    Bagian atas kantong plastik (polybag) yang sudah diisi media tumbuh dipasang cincin dari potongan pipa pralon (diameter dan tinggi cincin sekitar 3 cm) atau potongan bambu lalu disumbat dengan kapas dan ditutup plastik atau kotak kayu steril. Selanjutnya, poly-bag disusun dalam keranjang plastik (bambu) dan dimasukkan (disterilisasi) pada suhu 90° C —95° C dalam ruang penguapan atau ruang sterilisasi (steamer) selama 5 — 10 jam. Pelaksanaan sterilisasi polybag ini paling lambat 24 jam sejak disiapkan dan sterilisasi dapat dilakukan dengan cara merebus dalam air mendidih selama 4 jam pada suhu 95°C — 100° C.

    Setelah sterilisasi polybag selesai, segera dilakukan pendinginan. Matikan steamer dan biarkan suhu ruangan penguapan menurun hingga 60° C. Sambil menunggu pendinginan tersebut, lakukan sterilisasi ruangan pembiakan. Ruangan disemprot dengan baysol dicampur alkohol atau aquades (air suling) dengan perbandingan (komposisi) 1 : 6. Lantai ruangan dibersihkan dengan semprotan baysol dalam air, lalu dipel (dilap) dengan kain bersih.

    Peralatan, termasuk pakaian tenaga kerja, harus steril. Semua peralatan dan tenaga kerja disemprot atau dibasuh dengan alkohol. Dalam setiap pelaksanaan pembiakan, sebaiknya menggunakan masker atau penutup mulut dan hidung (dari kain steril).

    Setelah suhu ruangan penguapan dingin (sekitar 60° C), polybag dalam keranjang segera dikeluarkan dari ruang penguapan dan didinginkan dalam ruangan pembiakan selama 1 hari (24 jam). Suhu ruangan pembiakan ini dapat diatur dengan air conditioner (AC) atau kipas angin. Ruangan pembiakan harus dilengkapi lubang ventilasi agar sirkulasi udara lebih lancar.

    Bibit F3 dalam botol pembiakan diambil dari ruang penyimpanan (penumbuhan). Ujung botol dan kapas penyumbat disemprot dengan alkohol lalu dibakar selama 1 — 2 menit. Dalam keadaan panas, kapas penyumbat segera dibuka dan mulut botol dipanggang di atas api selama 10 — 15 detik. Kemudian, miselium dan media tumbuhnya dihancurkan dengan pinset panjang atau alat lain.

    Campuran miselium dan media tumbuh dalam botol pembiakan segera ditumpahkan di atas cawan dan segera ditanam (diinokulasi) dalam polybag media tumbuh yang telah disiapkan. Setiap botol miselium F3 dapat ditanam menjadi 35 — 40 buah polybag. Untuk menghindari kontaminasi, pelaksanaan penanaman harus dilakukan dengan hati-hati dan cepat. Untuk itu, pelaksanaan penanaman sebaiknya dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Caranya, seluruh plastik penutup polybag dan kapas penyumbat dilepas (dicabut). Kemudian, salah seorang menanamkan bibit miselium F3 dan seorang lainnya menutup kembali polybag dengan kapas penyumbat (penutup).

    Untuk efisiensi tenaga kerja dan penggunaan plastik penutup, maka sumbatan kapas polybag tidak perlu ditutup lagi dengan kantong (tutup) plastik. Untuk itu, plastik penutup ini ditampung dalam wadah untuk digunakan dalam pembuatan (penyiapan) polybag pada inokulasi periode berikutnya.

    Penanaman miselium jamur kuping dapat juga dilakukan dengan cara menumpahkan hancuran miselium dari botol F3 di atas lubang polybag dengan membuka dan menutupnya kembali kapas penyumbatnya. Cara ini sebaiknya dilakukan oleh tenaga kerja yang telah profesional (terampil).

    Polybag-polybag yang telah ditanami bibit jamur kuping (polybag inokulen) segera disimpan (diinkubasi) dalam kubung (rumah jamur). Hasil pembiakan F4 ini dapat dijual kepada petani dan masyarakat lain atau ditanam sendiri dalam kubung budidaya jamur kuping. Pelaksanaan pembibitan jamur kuping ini tidak harus dilakukan secara utuh dan menyeluruh, tetapi dapat dilakukan dalam unit-unit pembibitan. Petani dan masyarakat dapat melakukan pembibitan F2 atau F3 atau F4 tanpa harus melakukan pembibitan F1. Syaratnya, bibit F1 harus dibeli dari petani atau perusahaan lain yang memiliki usaha pembibitan F 1.

    BACA JUGA TAMAN STEK

    Berita Terbaru