Seperti halnya tikus, kelinci sangat cepat dalam berkembangbiak. Jika
potensi perkembangbiakan kelinci ini dikelola dengan menerapkan teknik
ternak kelinci/budidaya kelinci yang baik, maka hal ini akan menjadi
peluang usaha yang menjanjikan. Kelinci dapat melahirkan empat kali
setahun, karena masa buntingnya hanya 30-35 hari. Sekali melahirkan bisa
6-12 ekor anak. Umur kelinci cukup panjang. Induk betina mampu
berproduksi sampai umur enam tahun, tetapi puncak produksinya sekitar
umur tiga tahun. Kalau manajemen pemeliharaannya dikelola dengan baik,
sampai umur lima tahun kelinci masih bisa berproduksi cukup baik.
Di daerah tersebut, umumnya banyak tersedia pakan hijauan yang digemari kelinci, berupa limbah sayuran dan tanaman pangan. Juga berbagai macam rumput dan hijauan pakan ternak lainnya yang disukai kelinci.
Daerah produsen sayuran seperti Lembang, Garut, dan Cipanas di Jawa Barat, sangat ideal untuk mengusahakan ternak kelinci.
Seleksi dikerjakan dengan menyisihkan anak kelinci cacat dan lambat pertumbuhannya, dan menyingkirkan kelinci menjelang dewasa yang sifatnya kurang baik, terutama yang disiapkan sebagai calon induk.
Induk yang kurang baik karena mandul, melahirkan anak terlalu sedikit, dan tidak bisa merawat anak, sebaiknya jangan digunakan lebih lanjut dalam usaha ternak kelinci.
Seleksi juga digunakan untuk memilih calon induk jantan maupun betina unggul sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki. Antara lain bobot anak ketika dilahirkan, berat sapih setelah menyusui, dan pertumbuhan bobot badan kelinci per ekor per hari atau per minggu tinggi.
Dari data-data kartu induk betina tersebut, dapat diketahui sang induk betina gampang ditunasi pejantan atau tidak, jumlah anak yang dilahirkan, bobot anak lahir dan disapih, serta kekurangan dan kelebihan individu selama pemeliharaan.
Dari data-data kartu induk pejantan tersebut, dapat diketahui mutu kelinci pejantan setelah mengawini betinanya. Pejantan yang sering kawin tetapi tidak bisa membuntingi pasangannya, wajib diganti.
Kelinci tipe kecil (berbobot 0,9-2 kg), seperti ras Polish, Dutch, Nederland Dwarf, dewasa kelaminnya berkisar pada umur 3-4 bulan. Kelinci ini dipelihara terutama untuk dinikmati keindahannya sebagai hewan peliharaan atau ternak bias.
Kelinci tipe sedang (berbobot 2-4 kg), seperti ras New Zealand White, Californian, Carolina, Champagne d' Argent, English Spot, dan Simonoire, dewasa kelaminnya berkisar pada umur 5-6 bulan. Kelinci ini dipelihara terutama untuk diambil dagingnya serta daging dan fur-nya.
Kelinci tipe berat (berbobot 5-8 kg), seperti Giant Chinchilla, Flemish Giant, dan Checkered Giant, dewasa kelaminnya berkisar pada umur 7-8 bulan. Untuk kelinci yang lebih berat (berbobot 10-12 kg), dewasa kelaminnya setelah umur setahun. Kelinci tipe berat umumnya dipelihara untuk diambil dagingnya serta daging dan fur-nya.
Berdasarkan ras dan kegunaannya, kelinci dapat diternak untuk lima tujuan, yaitu penghasil wool, fur (kulit bulu), daging, fancy (ternak kesayangan), dan daging dan fur.
Selain tipe, kecepatan atau lambatnya dewasa kelamin kelinci juga dipengaruhi oleh faktor kelinci itu sendiri, lokasi peternakan, pakan yang diberikan, dan sistem perkandangan. Kelinci jantan dan betina yang hidup bercampur jadi satu dalam kandang koloni akan lebih cepat dewasa kelamin dibandingkan yang hidup terpisah di kandang individual.
Jenis kelamin kelinci mulai bisa dikenali setelah berumur tujuh hari dengan cara memeriksa tonjolan alat kelaminnya. Anak kelinci jantan memiliki tonjolan panjang dan bulat dengan lekuk bulat di tengah. Anak kelinci betina tonjolannya agak pendek, di tengahnya terdapat vulva (celah) memanjang.
Pada umumnya, peternak mulai membedakan jenis kelamin kelincinya setelah anak keluar dari kotak sarang. Seleksi dan pemisahan antara kelinci jantan dan betina mulai dilakukan setelah anak kelinci disapih, sekaligus memindahkan kelinci dalam kandang pembesaran. Sampai umur 1,5 bulan testis (buah pelir) kelinci belum terlihat, penisnya masih samar-samar. Ketika disapih umur 2 bulan, buah pelir jantan sudah terlihat. Setelah dewasa, kantong pelir jantan tampak nyata.
Pejantan tua yang dipakai sebagai indukan, hasil perkawinannya sering kali kurang sukses menghasilkan kebuntingan. Banyak peternak kelinci menggunakan sistem betina muda dikawinkan dengan pejantan tua, dan pejantan muda dikawinkan dengan betina tua yang masih produktif.
Kelinci betina siap kawin, memiliki tanda-tanda yang nyata, sering kali tampak gelisah. Kalau di dalam kandang tak ada pejantan, ia akan berusaha bergabung dengan kelinci jantan yang terdapat pada kandang berdekatan. Ia suka menggosok-gosokkan dagunya pada sesuatu atau sesama betina. vulva-nya. basah, berwarna merah jambu atau merah. Ketika vulva berwarna merah jambu atau merah, artinya kelinci betina berada pada masa subur. Kalau warnanya masih putih atau pucat, perkawinan akan gagal, bahkan mereka bisa berkelahi. Sebaiknya perkawinan ditunda 2-3 hari lagi, atau sampai vulva-nya. berwarna merah jambu.
Kelinci betina yang sudah menunjukkan tanda-tanda siap kawin, kalau tidak segera dikawinkan, sel telurnya masih tetap subur sampai sekitar dua minggu kemudian. Setelah itu, kesuburannya berangsurangsur berkurang. Periode matang kelamin tahap berikutnya terjadi saat sel telurnya kembali masak dan subur.
Sel telur dapat dibuahi karena adanya rangsangan pejantan sewaktu mengawini. Sel telur masak akan turun 10 jam kemudian sesudah kawin, sehingga siap dibuahi. Pengulangan perkawinan sekitar 8 jam kemudian baik sekali hasilnya, karena pembuahan sel telur akan berlangsung sekitar 1-2 jam setelah ovulasi.
Seekor pejantan ideal mampu melayani 10 ekor betina. Umumnya dalam kandang koloni, sejumlah kelinci betina dicampur dengan pejantan. Idealnya 5 ekor betina dicampur dengan satu pejantan di dalam satu ruang kandang koloni.
Dalam satu kandang koloni, tidak dibenarkan sampai ada dua pejantan. Keduanya akan berkelahi sampai salah satu di antaranya luka-luka dan cacat seumur hidup. Dalam berkelahi, pejantan cenderung merusak testis lawannya sampai tidak berfungsi.
Dalam pemeliharaan sistem kandang baterai, pejantan dan betina cenderung dipisah satu sama lain. Pejantan dikawinkan seminggu sekali, kadang-kadang dua kali dalam seminggu.
Segera setelah kelinci betina dimasukkan kandang, pejantan akan menciumi mulut, hidung, dan kelamin betina sambil melompat-lompat dan berputar-putar. Kadang-kadang disertai suara mendengus. Betina yang suka dan siap dikawini akan segera mengangkat pantat, melipat ekornya ke atas, dan akan berdiam diri menanti. la tidak menolak tubuhnya dinaiki pejantan untuk dikawini. Bila pejantannya aktif, perkawinan segera berlangsung. Begitu pejantan jatuh terguling di samping betina, perkawinan selesai.
Kelinci betina dipegang kedua telinganya dengan tangan kanan, telapak tangan kiri disodorkan di bawah perut betina. Di antara kedua kaki belakang kelinci betina, jari telunjuk dan ibu jari memegang dan membuka vulva.
Gerakkan tangan kiri ke belakang pelan-pelan sehingga ekor kelinci betina tegak ke atas. Biarkan pejantan mendekat, mengembus-embus, menaiki, dan mengawini kelinci betina.
Kelinci berumur di atas tiga tahun, termasuk tua. Pada kondisi tersebut kemampuan reproduksinya sudah melewati masa produktif. Lebih-lebih kalau perawatan dan pakan sehari-harinya jelek.
Kalau suhu udara tinggi, misalnya lebih dari 30° C, sering terjadi penurunan berat badan secara drastis, sekaligus kemampuan reproduksinya juga turun. Pada suhu tinggi, kelinci pejantan sering mengalami kenaikan pH semen, penurunan pergerakan sperma, berkurangnya konsentrasi sperma, dan jumlah sperma abnormal naik. Kelinci pejantan dewasa mengalami steril kalau suhu udara mencapai lebih dari 30° C selama 4-5 hari berturut-turut. Meskipun kelinci pejantan tetap aktif, ketidaksuburannya terus berlangsung sampai dua bulan. Pejantan muda umur 6-7 bulan tidak mudah menjadi steril pada suhu 30-32° C.
Perubahan cuaca yang tak menguntungkan, yaitu perubahan udara dari panas ke dingin yang terlalu mendadak, juga bisa mengakibatkan kegagalan bunting setelah kawin.
Induk betina terlalu gemuk. Penyebabnya, lapisan lemak membungkus sel telur sehingga sulit bertemu dengan sperma. Akhirnya gagal bunting. Induk betina sebaiknya dipuasakan beberapa hari untuk menghilangkan lapisan lemaknya.
Pejantan yang terlalu sering dikawinkan, kondisinya lemah. Perkawinan sering gagal, karena kurang nafsu. Akibatnya, si betina sulit bunting.
Menguji kembali dilakukan seminggu setelah perkawinan. Cara ini dilakukan dengan memasukkan kembali kelinci betina ke dalam kandang pejantan yang pernah mengawininya. Kalau ternyata menolak, tidak mau dikawini, kemungkinan besar si betina telah bunting.
Meneliti perkembangan perut dilakukan dua minggu setelah kawin. Bagian perut diraba dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari, pelan-pelan ke arah belakang. Kalau terdapat tunas sebesar kelereng, berarti kelinci telah bunting. Peternak yang telah berpengalaman bisa memeriksa kebuntingan lebih awal, yaitu 7-8 hari setelah kawin.
Kelinci yang pertama kali bunting, perut tidak nampak membesar walau waktu melahirkannya sudah dekat. Kepastian buntingnya dapat diamati dengan memperhatikan nafsu makannya. Bila badan kelinci bertambah besar, nafsu makan semakin tinggi, dapat dipastikan kelinci tersebut bunting. Bila nafsu makan biasa, perkembangan badannya tidak tambah, berarti kelinci tersebut tidak bunting.
Perawatan yang diperlukan antara lain meningkatkan jumlah pakan yang diberikan, menjaga air minum jangan sampai kurang, menjaga ketenangan suasana kandang, menjaga sanitasi kandang dan lingkungan lebih baik.
Pakan diperbanyak, mutu gizi ditingkatkan. Selain pakan hijauan dinaikkan volumenya, konsentrat juga diberikan sebagai pakan tambahan. Tambahan pakan ini untuk mencukupi kebutuhan protein, asam amino, vitamin, dan mineral untuk induk maupun anak yang dikandung. Pakan induk bunting membutuhkan kadar protein 1620%, lemak 3-5,5%, serat kasar 14-20%, dan mineral 4,5-6,5%.
Per ekor induk bunting setiap harinya membutuhkan pakan 1-2 kg rumput atau hijauan, dan 135-335 gram konsentrat (sekitar 6,7% dari bobot hidup). Konsentrat yang dapat diberikan terdiri dari campuran dedak halus dan ampas tahu ditambah 5% mineral. Mineralnya dua bagian garam dapur, dua bagian tepung tulang, dan satu bagian tepung kapur mati.
Selama mengandung, kelinci membutuhkan banyak air. Kecukupan air sangat membantu pertumbuhan janin, sekaligus menjaga kondisi kesehatan induk. Kalau induk kekurangan air minum selama bunting, anak yang baru lahir dapat dimakan induknya sendiri.
Selama bunting suasana kandang hams tenang. Udara bersih dan nyaman. Suasana gaduh dan hiruk pikuk dapat membuat kelinci stres. Akhirnya bisa menimbulkan keguguran.
Setelah usia bunting mencapai 27 hari, sediakan kotak sarang di dalam kandang. Kotak sarang berfungsi sebagai liang dalam tanah untuk tempat berlindung. Alas kotak dilapisi rumput kering sebagai tempat bersarang.
Sekitar dua atau tiga hari kemudian induk kelinci akan mencabuti bulu tubuhnya sendiri. Bulu diletakkan di dalam kotak sarang. Mulai saat inilah induk kelinci bersiap-siap melahirkan anaknya.
Seekor induk kelinci dapat melahirkan anak 4-12 ekor, tapi rata-rata hanya 6-8 ekor anak sekali melahirkan. Induk kelinci memiliki delapan puting susu. Namun yang berfungsi baik hanya enam puting, sementara dua puting lainnya yang terletak paling depan kurang berfungsi. Bila jumlah anak kelinci lebih dari enam ekor, kemungkinan besar sisanya bakal kekurangan susu. Air susu kelinci mengandung 120 gram protein dan 155 gram lemak per kg. Puncak produksi antara 12-28 hari laktasi (masa kelinci berproduksi susu). Setelah 28 hari laktasi, air susu mengandung 125 gram protein dan 186 gram lemak per kg. Produksi susu mulai berhenti setelah 45 hari menyusui.
Selama menyusui, kelinci membutuhkan pakan yang sama mutunya dengan ketika induk kelinci bunting, yaitu mengandung protein 16-20%, lemak 3-5,5%, serat kasar 14-20%, dan mineral 4,5-6,5%. Hal ini dapat dipenuhi dengan memberikan pakan pokok berupa rumput atau hijauan, ditambah 6,7% dari total berat hidup kelinci berupa konsentrat.
Selama menyusui, seekor induk kelinci dapat mengonsumsi 0,5-1,5 kg hijauan dan 200-400 gram konsentrat per hari. Selain itu, kelinci membutuhkan banyak air minum. Kecukupan air minum sangat membantu pertumbuhan anak kelinci sehingga mampu berkembang dengan pesat.
Setelah keluar dari kotak sarang, anak kelinci mulai belajar makan sendiri. Mereka meloncat-loncat, berlari-lari, makan rumput mengikuti jejak induknya. Karena alat pencernaannya belum begitu kuat, pakannya jangan terlalu banyak mengandung serat kasar. Sambil belajar makan, anak kelinci masih menyusu pada induknya.
Anak kelinci disapih setelah mampu makan sendiri, umumnya paling lambat pada umur delapan minggu (56 hari). Mengingat pada minggu keenam (42 hari) susu induk sudah susut, biasanya pada saat itu sang anak sudah mulai disapih oleh induknya. Jadi, sebenarnya anak kelinci bisa disapih lebih awal.
Derajat angka kematian anak kelinci tinggi, mencapai 20-25%. Kematian ini menyebabkan hanya 5-6 ekor anak kelinci yang hidup waktu disapih.
Anak kelinci umur empat bulan dapat diseleksi. Pisahkan individu yang akan dikembangkan menjadi calon indukan baru dan yang diapkir atau dijual sebagai ternak potong. Anak kelinci yang dibesarkan membutuhkan pakan dengan kadar protein 17%. Pakannya terdiri dari hijauan dan konsentrat.
Bila perawatan dan pakannya baik, kelinci ras seperti New Zealand White dapat mencapai bobot 2-3 kg/ekor pada umur empat bulan. Bila persentase karkasnya 50-60%, kelinci muda yang dipotong dapat menghasilkan daging sekitar 1-1,5 kg/ekor.
Data Biologi Kelinci
Lama hidup : 5-10 tahun
Lama produksi : 1-3 tahun
Lama bunting : 28-35 hari
Lama penyapihan : 6-8 minggu
Umur dewasa : 4-10 bulan
Umur dikawinkan : 6-12 bulan
Kawin sesudah beranak : 1 minggu setelah anak disapih
Siklus kelamin : poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
Siklus birahi : sekitar 2 minggu
Periode estrus : 11-15 hari
Ovulasi : terjadi pada hari kawin (9-3 jam kemudian)
Fertilitas : 1-2 jam sesudah kawin
Jumlah anak lahir : 4-10 ekor
Volume darah : 40 ml/kg berat badan
Bobot dewasa : sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan
Kelinci tipe sedang (bobot dewasa 4 kg) mulai dikembangbiakkan setelah berumur 6-7 bulan. Lama induk mengandung sekitar 31 hari. Lama induk mengasuh anak 56 hari. Berdasarkan data itu, kelinci dapat diprogram melahirkan anak empat kali dalam setahun. Dasar perhitungannya sebagai berikut.
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
Jumlah = 348 hari
Bila sekali melahirkan rata-rata menghasilkan enam ekor anak, dalam setahun dari satu pasang kelinci dapat diperoleh kelinci baru 4 x 6 ekor = 24 ekor anak. Ini belum termasuk kelinci dewasa yang juga bisa berkembang biak.
Dengan mempersingkat masa menyusui dari 56 hari menjadi 28 hari, kelahiran kelinci dapat ditingkatkan menjadi delapan kali setahun. Kalau rata-rata menghasilkan enam ekor anak, dalam setahun dari satu pasang induk dapat diperoleh kelinci 8 x 6 ekor = 48 ekor anak.
Program kelahiran diatur berpangkal pada kapan induk dikawinkan lagi setelah melahirkan. Anak kelinci yang telah mencapai umur 28 hari dapat disapih dengan memindahkan ke kandang pembesaran.
Anak dipisahkan ketika berumur 28 hari setelah dilahirkan. Anak yang disapih pada umur itu berukuran kecil dan kondisi karkasnya pun kurang memuaskan dibandingkan anak yang disapih setelah berumur 42-56 hari. Namun, penyapihan lebih awal tersebut memungkinkan jumlah litter yang lebih banyak dalam masa setahun. Selain itu, disapih umur berapa pun, anak kelinci biasanya dipotong setelah berumur 56 hari.
Satu pasang kelinci umur 5-6 bulan dalam setahun akan melahirkan 4-5 kali. Setiap satu kali kelahiran akan menghasilkan rata-rata enam ekor anak. Bila setahun melahirkan empat kali, akan diperoleh anak 4 x 6 ekor = 24 ekor.
Bila 50% anak dijadikan induk baru, akan diperoleh 12 ekor induk baru atau enam pasang induk baru. Jika dari enam pasang induk baru tersebut pada tahun pertama melahirkan tiga kali (per pasang induk menghasilkan anak enam ekor sehingga diperolah 18 ekor induk muda), akan diperoleh 108 ekor induk muda.
Pada tahun pertama itu juga, kelinci muda yang dapat dipotong adalah 24 ekor + 108 ekor = 132 ekor. Kalau berat rata-rata kelinci muda 2 kg/ekor, persentase karkas 50%, akan diperoleh daging 50% x 2 kg x 132 ekor = 132 kg daging.
A. Persyaratan Lokasi Budidaya Kelinci
Di Indonesia kelinci dapat diternakkan atau dikembangbiakkan dengan baik di daerah berketinggian di atas 500 m dpl, dan suhu udara sejuk, berkisar 15-18°C (60-85°F).Di daerah tersebut, umumnya banyak tersedia pakan hijauan yang digemari kelinci, berupa limbah sayuran dan tanaman pangan. Juga berbagai macam rumput dan hijauan pakan ternak lainnya yang disukai kelinci.
Daerah produsen sayuran seperti Lembang, Garut, dan Cipanas di Jawa Barat, sangat ideal untuk mengusahakan ternak kelinci.
B. Seleksi Kelinci Ternak
Produktivitas kelinci sangat tergantung pada pengelolaan. Salah satu unsur yang sangat mendukung pengelolaan adalah seleksi. Seleksi dilakukan secara ketat dan terus-menerus berdasarkan sifat ras, penampilan fisik, usia, tingkah laku, daya produksi, dan nilai ekonomis. Seleksi bibit berdasarkan ras sangat penting, terutama untuk menentukan tujuan peternakan yang terarah.Seleksi dikerjakan dengan menyisihkan anak kelinci cacat dan lambat pertumbuhannya, dan menyingkirkan kelinci menjelang dewasa yang sifatnya kurang baik, terutama yang disiapkan sebagai calon induk.
Induk yang kurang baik karena mandul, melahirkan anak terlalu sedikit, dan tidak bisa merawat anak, sebaiknya jangan digunakan lebih lanjut dalam usaha ternak kelinci.
Seleksi juga digunakan untuk memilih calon induk jantan maupun betina unggul sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki. Antara lain bobot anak ketika dilahirkan, berat sapih setelah menyusui, dan pertumbuhan bobot badan kelinci per ekor per hari atau per minggu tinggi.
C. Kartu Induk Pada Budidaya Kelinci
Seleksi baru berhasil kalau peternak memiliki catatan asal-usul dan data-data tertulis dari setiap ekor kelinci ternak, yang berupa Kartu Induk Betina dan Kartu Induk Pejantan.Dari data-data kartu induk betina tersebut, dapat diketahui sang induk betina gampang ditunasi pejantan atau tidak, jumlah anak yang dilahirkan, bobot anak lahir dan disapih, serta kekurangan dan kelebihan individu selama pemeliharaan.
Dari data-data kartu induk pejantan tersebut, dapat diketahui mutu kelinci pejantan setelah mengawini betinanya. Pejantan yang sering kawin tetapi tidak bisa membuntingi pasangannya, wajib diganti.
D. Mengamati Dewasa Kelamin Pada Budidaya Kelinci
Tiap ras kelinci memiliki dewasa kelamin berbeda-beda. Antara jantan dan betina pun memiliki dewasa kelamin yang berbeda. Kelinci betina lebih cepat dewasa kelamin dibandingkan dengan kelinci jantan.Kelinci tipe kecil (berbobot 0,9-2 kg), seperti ras Polish, Dutch, Nederland Dwarf, dewasa kelaminnya berkisar pada umur 3-4 bulan. Kelinci ini dipelihara terutama untuk dinikmati keindahannya sebagai hewan peliharaan atau ternak bias.
Kelinci tipe sedang (berbobot 2-4 kg), seperti ras New Zealand White, Californian, Carolina, Champagne d' Argent, English Spot, dan Simonoire, dewasa kelaminnya berkisar pada umur 5-6 bulan. Kelinci ini dipelihara terutama untuk diambil dagingnya serta daging dan fur-nya.
Kelinci tipe berat (berbobot 5-8 kg), seperti Giant Chinchilla, Flemish Giant, dan Checkered Giant, dewasa kelaminnya berkisar pada umur 7-8 bulan. Untuk kelinci yang lebih berat (berbobot 10-12 kg), dewasa kelaminnya setelah umur setahun. Kelinci tipe berat umumnya dipelihara untuk diambil dagingnya serta daging dan fur-nya.
Berdasarkan ras dan kegunaannya, kelinci dapat diternak untuk lima tujuan, yaitu penghasil wool, fur (kulit bulu), daging, fancy (ternak kesayangan), dan daging dan fur.
Selain tipe, kecepatan atau lambatnya dewasa kelamin kelinci juga dipengaruhi oleh faktor kelinci itu sendiri, lokasi peternakan, pakan yang diberikan, dan sistem perkandangan. Kelinci jantan dan betina yang hidup bercampur jadi satu dalam kandang koloni akan lebih cepat dewasa kelamin dibandingkan yang hidup terpisah di kandang individual.
E. Mengenal Jenis Kelamin Kelinci Ternak
Kelinci jantan dapat dibedakan dari kelinci betina dengan mengamati alat kelaminnya. Mengetahui secara jelas usia dan jenis kelamin setiap kelinci sangat berarti bagi program pembiakan, kontrol mutu keturunan, dan produktivitas peternakan.Jenis kelamin kelinci mulai bisa dikenali setelah berumur tujuh hari dengan cara memeriksa tonjolan alat kelaminnya. Anak kelinci jantan memiliki tonjolan panjang dan bulat dengan lekuk bulat di tengah. Anak kelinci betina tonjolannya agak pendek, di tengahnya terdapat vulva (celah) memanjang.
Pada umumnya, peternak mulai membedakan jenis kelamin kelincinya setelah anak keluar dari kotak sarang. Seleksi dan pemisahan antara kelinci jantan dan betina mulai dilakukan setelah anak kelinci disapih, sekaligus memindahkan kelinci dalam kandang pembesaran. Sampai umur 1,5 bulan testis (buah pelir) kelinci belum terlihat, penisnya masih samar-samar. Ketika disapih umur 2 bulan, buah pelir jantan sudah terlihat. Setelah dewasa, kantong pelir jantan tampak nyata.
F. Program Kawin Pada Usaha Ternak Kelinci
Kelinci yang sudah dewasa perlu diatur program kawinnya. Periksa data-data induk kelinci berdasarkan tipe, usia, dan ukuran fisiknya. Jangan mengawinkan kelinci ketika usianya masih terlalu muda, karena bibit akan rusak dan bisa tidak produktif. Kelinci pejantan yang dikawinkan pada usia terlalu muda akan kerdil. Hasil perkawinan sering gagal, tidak menghasilkan kebuntingan. Kalau induk betina yang dikawini berhasil bunting, sering kali kondisi anak yang dilahirkan lemah atau cacat.Pejantan tua yang dipakai sebagai indukan, hasil perkawinannya sering kali kurang sukses menghasilkan kebuntingan. Banyak peternak kelinci menggunakan sistem betina muda dikawinkan dengan pejantan tua, dan pejantan muda dikawinkan dengan betina tua yang masih produktif.
G. Tanda-tanda Dewasa Kelamin Kelinci Ternak
Dewasa kelamin pada kelinci tidak mempunyai tanda-tanda yang teratur. Masa dewasa kelamin atau matang gonad betina muda kadang-kadang cukup lama, tetapi tak mudah terlihat. Betina yang masih muda dapat dicoba dikawinkan pada umur 5,5 bulan. Kalau belum mau kawin, dicoba lagi setiap 10 hari sampai umurnya mencapai 6,5 bulan. Pada masa ini kelinci betina sudah dapat dikawinpaksakan.Kelinci betina siap kawin, memiliki tanda-tanda yang nyata, sering kali tampak gelisah. Kalau di dalam kandang tak ada pejantan, ia akan berusaha bergabung dengan kelinci jantan yang terdapat pada kandang berdekatan. Ia suka menggosok-gosokkan dagunya pada sesuatu atau sesama betina. vulva-nya. basah, berwarna merah jambu atau merah. Ketika vulva berwarna merah jambu atau merah, artinya kelinci betina berada pada masa subur. Kalau warnanya masih putih atau pucat, perkawinan akan gagal, bahkan mereka bisa berkelahi. Sebaiknya perkawinan ditunda 2-3 hari lagi, atau sampai vulva-nya. berwarna merah jambu.
Kelinci betina yang sudah menunjukkan tanda-tanda siap kawin, kalau tidak segera dikawinkan, sel telurnya masih tetap subur sampai sekitar dua minggu kemudian. Setelah itu, kesuburannya berangsurangsur berkurang. Periode matang kelamin tahap berikutnya terjadi saat sel telurnya kembali masak dan subur.
Sel telur dapat dibuahi karena adanya rangsangan pejantan sewaktu mengawini. Sel telur masak akan turun 10 jam kemudian sesudah kawin, sehingga siap dibuahi. Pengulangan perkawinan sekitar 8 jam kemudian baik sekali hasilnya, karena pembuahan sel telur akan berlangsung sekitar 1-2 jam setelah ovulasi.
H. Pejantan Ideal Pada Budidaya Kelinci
Aktivitas kelinci berlangsung pada malam hari. Perkawinannya pun sebaiknya dilakukan pada malam hari, pagi atau sore hari. Pada saat ini suhu udara sejuk, kondisi terbaik untuk segala aktivitas kelinci. Induk yang akan dikawinkan, selain telah dewasa kelamin juga telah mencapai bobot ideal yang diperlukan. Minimal telah berbobot 2,5 kg untuk kelinci pedaging. Sehat dan dalam kondisi fit.Seekor pejantan ideal mampu melayani 10 ekor betina. Umumnya dalam kandang koloni, sejumlah kelinci betina dicampur dengan pejantan. Idealnya 5 ekor betina dicampur dengan satu pejantan di dalam satu ruang kandang koloni.
Dalam satu kandang koloni, tidak dibenarkan sampai ada dua pejantan. Keduanya akan berkelahi sampai salah satu di antaranya luka-luka dan cacat seumur hidup. Dalam berkelahi, pejantan cenderung merusak testis lawannya sampai tidak berfungsi.
Dalam pemeliharaan sistem kandang baterai, pejantan dan betina cenderung dipisah satu sama lain. Pejantan dikawinkan seminggu sekali, kadang-kadang dua kali dalam seminggu.
I. Kawin Kandang Pada Ternak Kelinci
Cara mengawinkannya dapat dilakukan dengan memasukkan kelinci betina ke dalam kandang pejantan. Kalau ditolak, ganti dengan pejantan di kandang lain sampai diperoleh pasangan yang disukai. Kalau calon pasangan tak disukai, tak jarang si betina menyerang pejantan dengan garang.Segera setelah kelinci betina dimasukkan kandang, pejantan akan menciumi mulut, hidung, dan kelamin betina sambil melompat-lompat dan berputar-putar. Kadang-kadang disertai suara mendengus. Betina yang suka dan siap dikawini akan segera mengangkat pantat, melipat ekornya ke atas, dan akan berdiam diri menanti. la tidak menolak tubuhnya dinaiki pejantan untuk dikawini. Bila pejantannya aktif, perkawinan segera berlangsung. Begitu pejantan jatuh terguling di samping betina, perkawinan selesai.
J. Kawin Sodor Pada Ternak Kelinci
Kalau jumlah pejantan terbatas, hanya satu ekor misalnya, perkawinan bisa dibantu dengan memegang kelinci betina. Cara ini mudah, dilakukan kalau kelinci betina maupun pejantan jinak, terbiasa dipegang-pegang peternak.Kelinci betina dipegang kedua telinganya dengan tangan kanan, telapak tangan kiri disodorkan di bawah perut betina. Di antara kedua kaki belakang kelinci betina, jari telunjuk dan ibu jari memegang dan membuka vulva.
Gerakkan tangan kiri ke belakang pelan-pelan sehingga ekor kelinci betina tegak ke atas. Biarkan pejantan mendekat, mengembus-embus, menaiki, dan mengawini kelinci betina.
K. Penyebab Betina Gagal Bunting Dalam Budidaya Kelinci
Perkawinan tak selamanya menghasilkan kebuntingan. Kegagalan dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan, antara lain, umur kelinci sudah terlalu tua, suhu udara terlalu papas saat mengawinkan, perubahan cuaca yang tidak menguntungkan, induk terlalu gemuk, atau kondisi pejantan lemah.Kelinci berumur di atas tiga tahun, termasuk tua. Pada kondisi tersebut kemampuan reproduksinya sudah melewati masa produktif. Lebih-lebih kalau perawatan dan pakan sehari-harinya jelek.
Kalau suhu udara tinggi, misalnya lebih dari 30° C, sering terjadi penurunan berat badan secara drastis, sekaligus kemampuan reproduksinya juga turun. Pada suhu tinggi, kelinci pejantan sering mengalami kenaikan pH semen, penurunan pergerakan sperma, berkurangnya konsentrasi sperma, dan jumlah sperma abnormal naik. Kelinci pejantan dewasa mengalami steril kalau suhu udara mencapai lebih dari 30° C selama 4-5 hari berturut-turut. Meskipun kelinci pejantan tetap aktif, ketidaksuburannya terus berlangsung sampai dua bulan. Pejantan muda umur 6-7 bulan tidak mudah menjadi steril pada suhu 30-32° C.
Perubahan cuaca yang tak menguntungkan, yaitu perubahan udara dari panas ke dingin yang terlalu mendadak, juga bisa mengakibatkan kegagalan bunting setelah kawin.
Induk betina terlalu gemuk. Penyebabnya, lapisan lemak membungkus sel telur sehingga sulit bertemu dengan sperma. Akhirnya gagal bunting. Induk betina sebaiknya dipuasakan beberapa hari untuk menghilangkan lapisan lemaknya.
Pejantan yang terlalu sering dikawinkan, kondisinya lemah. Perkawinan sering gagal, karena kurang nafsu. Akibatnya, si betina sulit bunting.
L. Menentukan Kebuntingan Pada Ternak Kelinci
Setelah kawin, peternak perlu memeriksa ternaknya. Hasil perkawinan apakah menghasilkan kebuntingan atau gagal. Caranya dengan menguji kembali, meneliti perkembangan perut, dan memerhatikan nafsu makannya.Menguji kembali dilakukan seminggu setelah perkawinan. Cara ini dilakukan dengan memasukkan kembali kelinci betina ke dalam kandang pejantan yang pernah mengawininya. Kalau ternyata menolak, tidak mau dikawini, kemungkinan besar si betina telah bunting.
Meneliti perkembangan perut dilakukan dua minggu setelah kawin. Bagian perut diraba dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari, pelan-pelan ke arah belakang. Kalau terdapat tunas sebesar kelereng, berarti kelinci telah bunting. Peternak yang telah berpengalaman bisa memeriksa kebuntingan lebih awal, yaitu 7-8 hari setelah kawin.
Kelinci yang pertama kali bunting, perut tidak nampak membesar walau waktu melahirkannya sudah dekat. Kepastian buntingnya dapat diamati dengan memperhatikan nafsu makannya. Bila badan kelinci bertambah besar, nafsu makan semakin tinggi, dapat dipastikan kelinci tersebut bunting. Bila nafsu makan biasa, perkembangan badannya tidak tambah, berarti kelinci tersebut tidak bunting.
M. Menangani Kelinci Betina Selama Bunting Pada Budidaya Kelinci
Kelinci bunting membutuhkan perawatan yang lebih baik daripada biasanya. Perawatan dilakukan untuk menjaga kesehatan induk sekaligus anak yang dikandungnya. Tujuannya agar induk melahirkan anak yang sehat, dan induknya sendiri selamat.Perawatan yang diperlukan antara lain meningkatkan jumlah pakan yang diberikan, menjaga air minum jangan sampai kurang, menjaga ketenangan suasana kandang, menjaga sanitasi kandang dan lingkungan lebih baik.
Pakan diperbanyak, mutu gizi ditingkatkan. Selain pakan hijauan dinaikkan volumenya, konsentrat juga diberikan sebagai pakan tambahan. Tambahan pakan ini untuk mencukupi kebutuhan protein, asam amino, vitamin, dan mineral untuk induk maupun anak yang dikandung. Pakan induk bunting membutuhkan kadar protein 1620%, lemak 3-5,5%, serat kasar 14-20%, dan mineral 4,5-6,5%.
Per ekor induk bunting setiap harinya membutuhkan pakan 1-2 kg rumput atau hijauan, dan 135-335 gram konsentrat (sekitar 6,7% dari bobot hidup). Konsentrat yang dapat diberikan terdiri dari campuran dedak halus dan ampas tahu ditambah 5% mineral. Mineralnya dua bagian garam dapur, dua bagian tepung tulang, dan satu bagian tepung kapur mati.
Selama mengandung, kelinci membutuhkan banyak air. Kecukupan air sangat membantu pertumbuhan janin, sekaligus menjaga kondisi kesehatan induk. Kalau induk kekurangan air minum selama bunting, anak yang baru lahir dapat dimakan induknya sendiri.
Selama bunting suasana kandang hams tenang. Udara bersih dan nyaman. Suasana gaduh dan hiruk pikuk dapat membuat kelinci stres. Akhirnya bisa menimbulkan keguguran.
N. Menangani Kelinci Bunting 27 Hari Pada Budidaya Kelinci
Sanitasi kandang harus diperhatikan sebaik-baiknya. Kandang yang terawat kebersihannya akan menjauhkan kelinci dari gangguan penyakit. Kandang dan lingkungan yang bersih akan membuat kelinci hidup lebih tenang dan nyaman.Setelah usia bunting mencapai 27 hari, sediakan kotak sarang di dalam kandang. Kotak sarang berfungsi sebagai liang dalam tanah untuk tempat berlindung. Alas kotak dilapisi rumput kering sebagai tempat bersarang.
Sekitar dua atau tiga hari kemudian induk kelinci akan mencabuti bulu tubuhnya sendiri. Bulu diletakkan di dalam kotak sarang. Mulai saat inilah induk kelinci bersiap-siap melahirkan anaknya.
0. Susu Induk Kelinci Ternak
Pada hari ke-30 sampai ke-32, anak kelinci sudah lahir. Kelinci melahirkan pada malam hari. Anak kelinci dilahirkan dalam keadaan tidak berbulu, buta, dan tuli. Induk kelinci menyelimuti anak-anaknya agar tidak kedinginan.Seekor induk kelinci dapat melahirkan anak 4-12 ekor, tapi rata-rata hanya 6-8 ekor anak sekali melahirkan. Induk kelinci memiliki delapan puting susu. Namun yang berfungsi baik hanya enam puting, sementara dua puting lainnya yang terletak paling depan kurang berfungsi. Bila jumlah anak kelinci lebih dari enam ekor, kemungkinan besar sisanya bakal kekurangan susu. Air susu kelinci mengandung 120 gram protein dan 155 gram lemak per kg. Puncak produksi antara 12-28 hari laktasi (masa kelinci berproduksi susu). Setelah 28 hari laktasi, air susu mengandung 125 gram protein dan 186 gram lemak per kg. Produksi susu mulai berhenti setelah 45 hari menyusui.
Selama menyusui, kelinci membutuhkan pakan yang sama mutunya dengan ketika induk kelinci bunting, yaitu mengandung protein 16-20%, lemak 3-5,5%, serat kasar 14-20%, dan mineral 4,5-6,5%. Hal ini dapat dipenuhi dengan memberikan pakan pokok berupa rumput atau hijauan, ditambah 6,7% dari total berat hidup kelinci berupa konsentrat.
Selama menyusui, seekor induk kelinci dapat mengonsumsi 0,5-1,5 kg hijauan dan 200-400 gram konsentrat per hari. Selain itu, kelinci membutuhkan banyak air minum. Kecukupan air minum sangat membantu pertumbuhan anak kelinci sehingga mampu berkembang dengan pesat.
P. Mengamati Pertumbuhan Anak Kelinci Pada Budidaya Kelinci
Umur tujuh hari, tubuh anak kelinci mulai tumbuh bulu. Mata mulai terbuka, dan umur sepuluh atau sebelas hari baru dapat melihat. Seminggu kemudian, umur 17 atau 18 hari, anak kelinci mulai keluar dari kotak sarang. Sejak lahir sampai keluar sarang, anak kelinci menyusu pada malam hari atau pagi hari.Setelah keluar dari kotak sarang, anak kelinci mulai belajar makan sendiri. Mereka meloncat-loncat, berlari-lari, makan rumput mengikuti jejak induknya. Karena alat pencernaannya belum begitu kuat, pakannya jangan terlalu banyak mengandung serat kasar. Sambil belajar makan, anak kelinci masih menyusu pada induknya.
Anak kelinci disapih setelah mampu makan sendiri, umumnya paling lambat pada umur delapan minggu (56 hari). Mengingat pada minggu keenam (42 hari) susu induk sudah susut, biasanya pada saat itu sang anak sudah mulai disapih oleh induknya. Jadi, sebenarnya anak kelinci bisa disapih lebih awal.
Derajat angka kematian anak kelinci tinggi, mencapai 20-25%. Kematian ini menyebabkan hanya 5-6 ekor anak kelinci yang hidup waktu disapih.
Q. Bobot Sapih Anak Kelinci
Anak kelinci yang disapih dapat sekaligus diteliti jenis kelaminnya. Kumpulkan jantan dengan jantan, betina dengan betina. Setiap kelompok dipelihara dalam kandang tersendiri, yaitu kandang pembesaran atau kandang koloni. Di kandang pembesaran anak kelinci dipelihara sampai umur empat bulan.Anak kelinci umur empat bulan dapat diseleksi. Pisahkan individu yang akan dikembangkan menjadi calon indukan baru dan yang diapkir atau dijual sebagai ternak potong. Anak kelinci yang dibesarkan membutuhkan pakan dengan kadar protein 17%. Pakannya terdiri dari hijauan dan konsentrat.
Bila perawatan dan pakannya baik, kelinci ras seperti New Zealand White dapat mencapai bobot 2-3 kg/ekor pada umur empat bulan. Bila persentase karkasnya 50-60%, kelinci muda yang dipotong dapat menghasilkan daging sekitar 1-1,5 kg/ekor.
R. Kelahiran Terencana Pada Ternak Kelinci
Perkembangbiakan kelinci dapat diatur dengan kelahiran terencana. Kelahiran untuk kelinci terjadi 31-32 hari sesudah saat perkawinan yang berhasil, karena kebuntingan kelinci berlangsung selama 28-35 hari. Berikut ini data-data biologi kelinci.Data Biologi Kelinci
Lama hidup : 5-10 tahun
Lama produksi : 1-3 tahun
Lama bunting : 28-35 hari
Lama penyapihan : 6-8 minggu
Umur dewasa : 4-10 bulan
Umur dikawinkan : 6-12 bulan
Kawin sesudah beranak : 1 minggu setelah anak disapih
Siklus kelamin : poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
Siklus birahi : sekitar 2 minggu
Periode estrus : 11-15 hari
Ovulasi : terjadi pada hari kawin (9-3 jam kemudian)
Fertilitas : 1-2 jam sesudah kawin
Jumlah anak lahir : 4-10 ekor
Volume darah : 40 ml/kg berat badan
Bobot dewasa : sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan
Kelinci tipe sedang (bobot dewasa 4 kg) mulai dikembangbiakkan setelah berumur 6-7 bulan. Lama induk mengandung sekitar 31 hari. Lama induk mengasuh anak 56 hari. Berdasarkan data itu, kelinci dapat diprogram melahirkan anak empat kali dalam setahun. Dasar perhitungannya sebagai berikut.
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
Jumlah = 348 hari
Bila sekali melahirkan rata-rata menghasilkan enam ekor anak, dalam setahun dari satu pasang kelinci dapat diperoleh kelinci baru 4 x 6 ekor = 24 ekor anak. Ini belum termasuk kelinci dewasa yang juga bisa berkembang biak.
Dengan mempersingkat masa menyusui dari 56 hari menjadi 28 hari, kelahiran kelinci dapat ditingkatkan menjadi delapan kali setahun. Kalau rata-rata menghasilkan enam ekor anak, dalam setahun dari satu pasang induk dapat diperoleh kelinci 8 x 6 ekor = 48 ekor anak.
Program kelahiran diatur berpangkal pada kapan induk dikawinkan lagi setelah melahirkan. Anak kelinci yang telah mencapai umur 28 hari dapat disapih dengan memindahkan ke kandang pembesaran.
Anak dipisahkan ketika berumur 28 hari setelah dilahirkan. Anak yang disapih pada umur itu berukuran kecil dan kondisi karkasnya pun kurang memuaskan dibandingkan anak yang disapih setelah berumur 42-56 hari. Namun, penyapihan lebih awal tersebut memungkinkan jumlah litter yang lebih banyak dalam masa setahun. Selain itu, disapih umur berapa pun, anak kelinci biasanya dipotong setelah berumur 56 hari.
S. Potensi Besar Ternak kelinci
Kelinci memiliki potensi besar sebagai ternak penghasil daging. Secara teoretis sepasang induk kelinci dapat menghasilkan 80 kg daging dalam setahun. Hal ini berdasarkan daya produksi kelinci menghasilkan anak, dan kemampuan kelinci mengonsumsi pakan yang tidak dimanfaatkan manusia dan ternak industri intensif seperti ayam ras petelur dan pedaging.Satu pasang kelinci umur 5-6 bulan dalam setahun akan melahirkan 4-5 kali. Setiap satu kali kelahiran akan menghasilkan rata-rata enam ekor anak. Bila setahun melahirkan empat kali, akan diperoleh anak 4 x 6 ekor = 24 ekor.
Bila 50% anak dijadikan induk baru, akan diperoleh 12 ekor induk baru atau enam pasang induk baru. Jika dari enam pasang induk baru tersebut pada tahun pertama melahirkan tiga kali (per pasang induk menghasilkan anak enam ekor sehingga diperolah 18 ekor induk muda), akan diperoleh 108 ekor induk muda.
Pada tahun pertama itu juga, kelinci muda yang dapat dipotong adalah 24 ekor + 108 ekor = 132 ekor. Kalau berat rata-rata kelinci muda 2 kg/ekor, persentase karkas 50%, akan diperoleh daging 50% x 2 kg x 132 ekor = 132 kg daging.
Comments :
0 komentar to “BUDIDAYA KELINCI HIAS DAN KELINCI POTONG”
Post a Comment