Seperti halnya tikus, kelinci sangat cepat dalam berkembangbiak. Jika
potensi perkembangbiakan kelinci ini dikelola dengan menerapkan teknik
ternak kelinci/budidaya kelinci yang baik, maka hal ini akan menjadi
peluang usaha yang menjanjikan. Kelinci dapat melahirkan empat kali
setahun, karena masa buntingnya hanya 30-35 hari. Sekali melahirkan bisa
6-12 ekor anak. Umur kelinci cukup panjang. Induk betina mampu
berproduksi sampai umur enam tahun, tetapi puncak produksinya sekitar
umur tiga tahun. Kalau manajemen pemeliharaannya dikelola dengan baik,
sampai umur lima tahun kelinci masih bisa berproduksi cukup baik.
A. Persyaratan Lokasi Budidaya Kelinci
Di
Indonesia kelinci dapat diternakkan atau dikembangbiakkan dengan baik
di daerah berketinggian di atas 500 m dpl, dan suhu udara sejuk,
berkisar 15-18°C (60-85°F).
Di daerah tersebut, umumnya banyak
tersedia pakan hijauan yang digemari kelinci, berupa limbah sayuran dan
tanaman pangan. Juga berbagai macam rumput dan hijauan pakan ternak
lainnya yang disukai kelinci.
Daerah produsen sayuran seperti Lembang, Garut, dan Cipanas di Jawa Barat, sangat ideal untuk mengusahakan ternak kelinci.
B. Seleksi Kelinci Ternak
Produktivitas
kelinci sangat tergantung pada pengelolaan. Salah satu unsur yang
sangat mendukung pengelolaan adalah seleksi. Seleksi dilakukan secara
ketat dan terus-menerus berdasarkan sifat ras, penampilan fisik, usia,
tingkah laku, daya produksi, dan nilai ekonomis. Seleksi bibit
berdasarkan ras sangat penting, terutama untuk menentukan tujuan
peternakan yang terarah.
Seleksi dikerjakan dengan menyisihkan
anak kelinci cacat dan lambat pertumbuhannya, dan menyingkirkan kelinci
menjelang dewasa yang sifatnya kurang baik, terutama yang disiapkan
sebagai calon induk.
Induk yang kurang baik karena mandul,
melahirkan anak terlalu sedikit, dan tidak bisa merawat anak, sebaiknya
jangan digunakan lebih lanjut dalam usaha ternak kelinci.
Seleksi
juga digunakan untuk memilih calon induk jantan maupun betina unggul
sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki. Antara lain bobot anak
ketika dilahirkan, berat sapih setelah menyusui, dan pertumbuhan bobot
badan kelinci per ekor per hari atau per minggu tinggi.
C. Kartu Induk Pada Budidaya Kelinci
Seleksi
baru berhasil kalau peternak memiliki catatan asal-usul dan data-data
tertulis dari setiap ekor kelinci ternak, yang berupa Kartu Induk Betina
dan Kartu Induk Pejantan.
Dari data-data kartu induk betina
tersebut, dapat diketahui sang induk betina gampang ditunasi pejantan
atau tidak, jumlah anak yang dilahirkan, bobot anak lahir dan disapih,
serta kekurangan dan kelebihan individu selama pemeliharaan.
Dari
data-data kartu induk pejantan tersebut, dapat diketahui mutu kelinci
pejantan setelah mengawini betinanya. Pejantan yang sering kawin tetapi
tidak bisa membuntingi pasangannya, wajib diganti.
D. Mengamati Dewasa Kelamin Pada Budidaya Kelinci
Tiap
ras kelinci memiliki dewasa kelamin berbeda-beda. Antara jantan dan
betina pun memiliki dewasa kelamin yang berbeda. Kelinci betina lebih
cepat dewasa kelamin dibandingkan dengan kelinci jantan.
Kelinci
tipe kecil (berbobot 0,9-2 kg), seperti ras Polish, Dutch, Nederland
Dwarf, dewasa kelaminnya berkisar pada umur 3-4 bulan. Kelinci ini
dipelihara terutama untuk dinikmati keindahannya sebagai hewan
peliharaan atau ternak bias.
Kelinci tipe sedang (berbobot 2-4
kg), seperti ras New Zealand White, Californian, Carolina, Champagne d'
Argent, English Spot, dan Simonoire, dewasa kelaminnya berkisar pada
umur 5-6 bulan. Kelinci ini dipelihara terutama untuk diambil dagingnya
serta daging dan fur-nya.
Kelinci tipe berat (berbobot 5-8 kg),
seperti Giant Chinchilla, Flemish Giant, dan Checkered Giant, dewasa
kelaminnya berkisar pada umur 7-8 bulan. Untuk kelinci yang lebih berat
(berbobot 10-12 kg), dewasa kelaminnya setelah umur setahun. Kelinci
tipe berat umumnya dipelihara untuk diambil dagingnya serta daging dan
fur-nya.
Berdasarkan ras dan kegunaannya, kelinci dapat diternak
untuk lima tujuan, yaitu penghasil wool, fur (kulit bulu), daging, fancy
(ternak kesayangan), dan daging dan fur.
Selain tipe, kecepatan
atau lambatnya dewasa kelamin kelinci juga dipengaruhi oleh faktor
kelinci itu sendiri, lokasi peternakan, pakan yang diberikan, dan sistem
perkandangan. Kelinci jantan dan betina yang hidup bercampur jadi satu
dalam kandang koloni akan lebih cepat dewasa kelamin dibandingkan yang
hidup terpisah di kandang individual.
E. Mengenal Jenis Kelamin Kelinci Ternak
Kelinci
jantan dapat dibedakan dari kelinci betina dengan mengamati alat
kelaminnya. Mengetahui secara jelas usia dan jenis kelamin setiap
kelinci sangat berarti bagi program pembiakan, kontrol mutu keturunan,
dan produktivitas peternakan.
Jenis kelamin kelinci mulai bisa
dikenali setelah berumur tujuh hari dengan cara memeriksa tonjolan alat
kelaminnya. Anak kelinci jantan memiliki tonjolan panjang dan bulat
dengan lekuk bulat di tengah. Anak kelinci betina tonjolannya agak
pendek, di tengahnya terdapat vulva (celah) memanjang.
Pada
umumnya, peternak mulai membedakan jenis kelamin kelincinya setelah anak
keluar dari kotak sarang. Seleksi dan pemisahan antara kelinci jantan
dan betina mulai dilakukan setelah anak kelinci disapih, sekaligus
memindahkan kelinci dalam kandang pembesaran. Sampai umur 1,5 bulan
testis (buah pelir) kelinci belum terlihat, penisnya masih samar-samar.
Ketika disapih umur 2 bulan, buah pelir jantan sudah terlihat. Setelah
dewasa, kantong pelir jantan tampak nyata.
F. Program Kawin Pada Usaha Ternak Kelinci
Kelinci
yang sudah dewasa perlu diatur program kawinnya. Periksa data-data
induk kelinci berdasarkan tipe, usia, dan ukuran fisiknya. Jangan
mengawinkan kelinci ketika usianya masih terlalu muda, karena bibit akan
rusak dan bisa tidak produktif. Kelinci pejantan yang dikawinkan pada
usia terlalu muda akan kerdil. Hasil perkawinan sering gagal, tidak
menghasilkan kebuntingan. Kalau induk betina yang dikawini berhasil
bunting, sering kali kondisi anak yang dilahirkan lemah atau cacat.
Pejantan
tua yang dipakai sebagai indukan, hasil perkawinannya sering kali
kurang sukses menghasilkan kebuntingan. Banyak peternak kelinci
menggunakan sistem betina muda dikawinkan dengan pejantan tua, dan
pejantan muda dikawinkan dengan betina tua yang masih produktif.
G. Tanda-tanda Dewasa Kelamin Kelinci Ternak
Dewasa
kelamin pada kelinci tidak mempunyai tanda-tanda yang teratur. Masa
dewasa kelamin atau matang gonad betina muda kadang-kadang cukup lama,
tetapi tak mudah terlihat. Betina yang masih muda dapat dicoba
dikawinkan pada umur 5,5 bulan. Kalau belum mau kawin, dicoba lagi
setiap 10 hari sampai umurnya mencapai 6,5 bulan. Pada masa ini kelinci
betina sudah dapat dikawinpaksakan.
Kelinci betina siap kawin,
memiliki tanda-tanda yang nyata, sering kali tampak gelisah. Kalau di
dalam kandang tak ada pejantan, ia akan berusaha bergabung dengan
kelinci jantan yang terdapat pada kandang berdekatan. Ia suka
menggosok-gosokkan dagunya pada sesuatu atau sesama betina. vulva-nya.
basah, berwarna merah jambu atau merah. Ketika vulva berwarna merah
jambu atau merah, artinya kelinci betina berada pada masa subur. Kalau
warnanya masih putih atau pucat, perkawinan akan gagal, bahkan mereka
bisa berkelahi. Sebaiknya perkawinan ditunda 2-3 hari lagi, atau sampai
vulva-nya. berwarna merah jambu.
Kelinci betina yang sudah
menunjukkan tanda-tanda siap kawin, kalau tidak segera dikawinkan, sel
telurnya masih tetap subur sampai sekitar dua minggu kemudian. Setelah
itu, kesuburannya berangsurangsur berkurang. Periode matang kelamin
tahap berikutnya terjadi saat sel telurnya kembali masak dan subur.
Sel
telur dapat dibuahi karena adanya rangsangan pejantan sewaktu
mengawini. Sel telur masak akan turun 10 jam kemudian sesudah kawin,
sehingga siap dibuahi. Pengulangan perkawinan sekitar 8 jam kemudian
baik sekali hasilnya, karena pembuahan sel telur akan berlangsung
sekitar 1-2 jam setelah ovulasi.
H. Pejantan Ideal Pada Budidaya Kelinci
Aktivitas
kelinci berlangsung pada malam hari. Perkawinannya pun sebaiknya
dilakukan pada malam hari, pagi atau sore hari. Pada saat ini suhu udara
sejuk, kondisi terbaik untuk segala aktivitas kelinci. Induk yang akan
dikawinkan, selain telah dewasa kelamin juga telah mencapai bobot ideal
yang diperlukan. Minimal telah berbobot 2,5 kg untuk kelinci pedaging.
Sehat dan dalam kondisi fit.
Seekor pejantan ideal mampu melayani
10 ekor betina. Umumnya dalam kandang koloni, sejumlah kelinci betina
dicampur dengan pejantan. Idealnya 5 ekor betina dicampur dengan satu
pejantan di dalam satu ruang kandang koloni.
Dalam satu kandang
koloni, tidak dibenarkan sampai ada dua pejantan. Keduanya akan
berkelahi sampai salah satu di antaranya luka-luka dan cacat seumur
hidup. Dalam berkelahi, pejantan cenderung merusak testis lawannya
sampai tidak berfungsi.
Dalam pemeliharaan sistem kandang
baterai, pejantan dan betina cenderung dipisah satu sama lain. Pejantan
dikawinkan seminggu sekali, kadang-kadang dua kali dalam seminggu.
I. Kawin Kandang Pada Ternak Kelinci
Cara
mengawinkannya dapat dilakukan dengan memasukkan kelinci betina ke
dalam kandang pejantan. Kalau ditolak, ganti dengan pejantan di kandang
lain sampai diperoleh pasangan yang disukai. Kalau calon pasangan tak
disukai, tak jarang si betina menyerang pejantan dengan garang.
Segera
setelah kelinci betina dimasukkan kandang, pejantan akan menciumi
mulut, hidung, dan kelamin betina sambil melompat-lompat dan
berputar-putar. Kadang-kadang disertai suara mendengus. Betina yang suka
dan siap dikawini akan segera mengangkat pantat, melipat ekornya ke
atas, dan akan berdiam diri menanti. la tidak menolak tubuhnya dinaiki
pejantan untuk dikawini. Bila pejantannya aktif, perkawinan segera
berlangsung. Begitu pejantan jatuh terguling di samping betina,
perkawinan selesai.
J. Kawin Sodor Pada Ternak Kelinci
Kalau
jumlah pejantan terbatas, hanya satu ekor misalnya, perkawinan bisa
dibantu dengan memegang kelinci betina. Cara ini mudah, dilakukan kalau
kelinci betina maupun pejantan jinak, terbiasa dipegang-pegang peternak.
Kelinci
betina dipegang kedua telinganya dengan tangan kanan, telapak tangan
kiri disodorkan di bawah perut betina. Di antara kedua kaki belakang
kelinci betina, jari telunjuk dan ibu jari memegang dan membuka vulva.
Gerakkan
tangan kiri ke belakang pelan-pelan sehingga ekor kelinci betina tegak
ke atas. Biarkan pejantan mendekat, mengembus-embus, menaiki, dan
mengawini kelinci betina.
K. Penyebab Betina Gagal Bunting Dalam Budidaya Kelinci
Perkawinan
tak selamanya menghasilkan kebuntingan. Kegagalan dapat disebabkan oleh
beberapa kemungkinan, antara lain, umur kelinci sudah terlalu tua, suhu
udara terlalu papas saat mengawinkan, perubahan cuaca yang tidak
menguntungkan, induk terlalu gemuk, atau kondisi pejantan lemah.
Kelinci
berumur di atas tiga tahun, termasuk tua. Pada kondisi tersebut
kemampuan reproduksinya sudah melewati masa produktif. Lebih-lebih kalau
perawatan dan pakan sehari-harinya jelek.
Kalau suhu udara tinggi,
misalnya lebih dari 30° C, sering terjadi penurunan berat badan secara
drastis, sekaligus kemampuan reproduksinya juga turun. Pada suhu tinggi,
kelinci pejantan sering mengalami kenaikan pH semen, penurunan
pergerakan sperma, berkurangnya konsentrasi sperma, dan jumlah sperma
abnormal naik. Kelinci pejantan dewasa mengalami steril kalau suhu udara
mencapai lebih dari 30° C selama 4-5 hari berturut-turut. Meskipun
kelinci pejantan tetap aktif, ketidaksuburannya terus berlangsung sampai
dua bulan. Pejantan muda umur 6-7 bulan tidak mudah menjadi steril pada
suhu 30-32° C.
Perubahan cuaca yang tak menguntungkan, yaitu
perubahan udara dari panas ke dingin yang terlalu mendadak, juga bisa
mengakibatkan kegagalan bunting setelah kawin.
Induk betina
terlalu gemuk. Penyebabnya, lapisan lemak membungkus sel telur sehingga
sulit bertemu dengan sperma. Akhirnya gagal bunting. Induk betina
sebaiknya dipuasakan beberapa hari untuk menghilangkan lapisan lemaknya.
Pejantan
yang terlalu sering dikawinkan, kondisinya lemah. Perkawinan sering
gagal, karena kurang nafsu. Akibatnya, si betina sulit bunting.
L. Menentukan Kebuntingan Pada Ternak Kelinci
Setelah
kawin, peternak perlu memeriksa ternaknya. Hasil perkawinan apakah
menghasilkan kebuntingan atau gagal. Caranya dengan menguji kembali,
meneliti perkembangan perut, dan memerhatikan nafsu makannya.
Menguji
kembali dilakukan seminggu setelah perkawinan. Cara ini dilakukan
dengan memasukkan kembali kelinci betina ke dalam kandang pejantan yang
pernah mengawininya. Kalau ternyata menolak, tidak mau dikawini,
kemungkinan besar si betina telah bunting.
Meneliti perkembangan
perut dilakukan dua minggu setelah kawin. Bagian perut diraba dengan
ujung jari telunjuk dan ibu jari, pelan-pelan ke arah belakang. Kalau
terdapat tunas sebesar kelereng, berarti kelinci telah bunting. Peternak
yang telah berpengalaman bisa memeriksa kebuntingan lebih awal, yaitu
7-8 hari setelah kawin.
Kelinci yang pertama kali bunting, perut
tidak nampak membesar walau waktu melahirkannya sudah dekat. Kepastian
buntingnya dapat diamati dengan memperhatikan nafsu makannya. Bila badan
kelinci bertambah besar, nafsu makan semakin tinggi, dapat dipastikan
kelinci tersebut bunting. Bila nafsu makan biasa, perkembangan badannya
tidak tambah, berarti kelinci tersebut tidak bunting.
M. Menangani Kelinci Betina Selama Bunting Pada Budidaya Kelinci
Kelinci
bunting membutuhkan perawatan yang lebih baik daripada biasanya.
Perawatan dilakukan untuk menjaga kesehatan induk sekaligus anak yang
dikandungnya. Tujuannya agar induk melahirkan anak yang sehat, dan
induknya sendiri selamat.
Perawatan yang diperlukan antara lain
meningkatkan jumlah pakan yang diberikan, menjaga air minum jangan
sampai kurang, menjaga ketenangan suasana kandang, menjaga sanitasi
kandang dan lingkungan lebih baik.
Pakan diperbanyak, mutu gizi
ditingkatkan. Selain pakan hijauan dinaikkan volumenya, konsentrat juga
diberikan sebagai pakan tambahan. Tambahan pakan ini untuk mencukupi
kebutuhan protein, asam amino, vitamin, dan mineral untuk induk maupun
anak yang dikandung. Pakan induk bunting membutuhkan kadar protein
1620%, lemak 3-5,5%, serat kasar 14-20%, dan mineral 4,5-6,5%.
Per
ekor induk bunting setiap harinya membutuhkan pakan 1-2 kg rumput atau
hijauan, dan 135-335 gram konsentrat (sekitar 6,7% dari bobot hidup).
Konsentrat yang dapat diberikan terdiri dari campuran dedak halus dan
ampas tahu ditambah 5% mineral. Mineralnya dua bagian garam dapur, dua
bagian tepung tulang, dan satu bagian tepung kapur mati.
Selama
mengandung, kelinci membutuhkan banyak air. Kecukupan air sangat
membantu pertumbuhan janin, sekaligus menjaga kondisi kesehatan induk.
Kalau induk kekurangan air minum selama bunting, anak yang baru lahir
dapat dimakan induknya sendiri.
Selama bunting suasana kandang
hams tenang. Udara bersih dan nyaman. Suasana gaduh dan hiruk pikuk
dapat membuat kelinci stres. Akhirnya bisa menimbulkan keguguran.
N. Menangani Kelinci Bunting 27 Hari Pada Budidaya Kelinci
Sanitasi
kandang harus diperhatikan sebaik-baiknya. Kandang yang terawat
kebersihannya akan menjauhkan kelinci dari gangguan penyakit. Kandang
dan lingkungan yang bersih akan membuat kelinci hidup lebih tenang dan
nyaman.
Setelah usia bunting mencapai 27 hari, sediakan kotak
sarang di dalam kandang. Kotak sarang berfungsi sebagai liang dalam
tanah untuk tempat berlindung. Alas kotak dilapisi rumput kering sebagai
tempat bersarang.
Sekitar dua atau tiga hari kemudian induk
kelinci akan mencabuti bulu tubuhnya sendiri. Bulu diletakkan di dalam
kotak sarang. Mulai saat inilah induk kelinci bersiap-siap melahirkan
anaknya.
0. Susu Induk Kelinci Ternak
Pada
hari ke-30 sampai ke-32, anak kelinci sudah lahir. Kelinci melahirkan
pada malam hari. Anak kelinci dilahirkan dalam keadaan tidak berbulu,
buta, dan tuli. Induk kelinci menyelimuti anak-anaknya agar tidak
kedinginan.
Seekor induk kelinci dapat melahirkan anak 4-12 ekor,
tapi rata-rata hanya 6-8 ekor anak sekali melahirkan. Induk kelinci
memiliki delapan puting susu. Namun yang berfungsi baik hanya enam
puting, sementara dua puting lainnya yang terletak paling depan kurang
berfungsi. Bila jumlah anak kelinci lebih dari enam ekor, kemungkinan
besar sisanya bakal kekurangan susu. Air susu kelinci mengandung 120
gram protein dan 155 gram lemak per kg. Puncak produksi antara 12-28
hari laktasi (masa kelinci berproduksi susu). Setelah 28 hari laktasi,
air susu mengandung 125 gram protein dan 186 gram lemak per kg. Produksi
susu mulai berhenti setelah 45 hari menyusui.
Selama menyusui,
kelinci membutuhkan pakan yang sama mutunya dengan ketika induk kelinci
bunting, yaitu mengandung protein 16-20%, lemak 3-5,5%, serat kasar
14-20%, dan mineral 4,5-6,5%. Hal ini dapat dipenuhi dengan memberikan
pakan pokok berupa rumput atau hijauan, ditambah 6,7% dari total berat
hidup kelinci berupa konsentrat.
Selama menyusui, seekor induk
kelinci dapat mengonsumsi 0,5-1,5 kg hijauan dan 200-400 gram konsentrat
per hari. Selain itu, kelinci membutuhkan banyak air minum. Kecukupan
air minum sangat membantu pertumbuhan anak kelinci sehingga mampu
berkembang dengan pesat.
P. Mengamati Pertumbuhan Anak Kelinci Pada Budidaya Kelinci
Umur
tujuh hari, tubuh anak kelinci mulai tumbuh bulu. Mata mulai terbuka,
dan umur sepuluh atau sebelas hari baru dapat melihat. Seminggu
kemudian, umur 17 atau 18 hari, anak kelinci mulai keluar dari kotak
sarang. Sejak lahir sampai keluar sarang, anak kelinci menyusu pada
malam hari atau pagi hari.
Setelah keluar dari kotak sarang, anak
kelinci mulai belajar makan sendiri. Mereka meloncat-loncat,
berlari-lari, makan rumput mengikuti jejak induknya. Karena alat
pencernaannya belum begitu kuat, pakannya jangan terlalu banyak
mengandung serat kasar. Sambil belajar makan, anak kelinci masih menyusu
pada induknya.
Anak kelinci disapih setelah mampu makan sendiri,
umumnya paling lambat pada umur delapan minggu (56 hari). Mengingat
pada minggu keenam (42 hari) susu induk sudah susut, biasanya pada saat
itu sang anak sudah mulai disapih oleh induknya. Jadi, sebenarnya anak
kelinci bisa disapih lebih awal.
Derajat angka kematian anak
kelinci tinggi, mencapai 20-25%. Kematian ini menyebabkan hanya 5-6 ekor
anak kelinci yang hidup waktu disapih.
Q. Bobot Sapih Anak Kelinci
Anak
kelinci yang disapih dapat sekaligus diteliti jenis kelaminnya.
Kumpulkan jantan dengan jantan, betina dengan betina. Setiap kelompok
dipelihara dalam kandang tersendiri, yaitu kandang pembesaran atau
kandang koloni. Di kandang pembesaran anak kelinci dipelihara sampai
umur empat bulan.
Anak kelinci umur empat bulan dapat diseleksi.
Pisahkan individu yang akan dikembangkan menjadi calon indukan baru dan
yang diapkir atau dijual sebagai ternak potong. Anak kelinci yang
dibesarkan membutuhkan pakan dengan kadar protein 17%. Pakannya terdiri
dari hijauan dan konsentrat.
Bila perawatan dan pakannya baik,
kelinci ras seperti New Zealand White dapat mencapai bobot 2-3 kg/ekor
pada umur empat bulan. Bila persentase karkasnya 50-60%, kelinci muda
yang dipotong dapat menghasilkan daging sekitar 1-1,5 kg/ekor.
R. Kelahiran Terencana Pada Ternak Kelinci
Perkembangbiakan
kelinci dapat diatur dengan kelahiran terencana. Kelahiran untuk
kelinci terjadi 31-32 hari sesudah saat perkawinan yang berhasil, karena
kebuntingan kelinci berlangsung selama 28-35 hari. Berikut ini
data-data biologi kelinci.
Data Biologi Kelinci
Lama hidup : 5-10 tahun
Lama produksi : 1-3 tahun
Lama bunting : 28-35 hari
Lama penyapihan : 6-8 minggu
Umur dewasa : 4-10 bulan
Umur dikawinkan : 6-12 bulan
Kawin sesudah beranak : 1 minggu setelah anak disapih
Siklus kelamin : poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
Siklus birahi : sekitar 2 minggu
Periode estrus : 11-15 hari
Ovulasi : terjadi pada hari kawin (9-3 jam kemudian)
Fertilitas : 1-2 jam sesudah kawin
Jumlah anak lahir : 4-10 ekor
Volume darah : 40 ml/kg berat badan
Bobot dewasa : sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan
Kelinci
tipe sedang (bobot dewasa 4 kg) mulai dikembangbiakkan setelah berumur
6-7 bulan. Lama induk mengandung sekitar 31 hari. Lama induk mengasuh
anak 56 hari. Berdasarkan data itu, kelinci dapat diprogram melahirkan
anak empat kali dalam setahun. Dasar perhitungannya sebagai berikut.
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
Jumlah = 348 hari
Bila
sekali melahirkan rata-rata menghasilkan enam ekor anak, dalam setahun
dari satu pasang kelinci dapat diperoleh kelinci baru 4 x 6 ekor = 24
ekor anak. Ini belum termasuk kelinci dewasa yang juga bisa berkembang
biak.
Dengan mempersingkat masa menyusui dari 56 hari menjadi 28
hari, kelahiran kelinci dapat ditingkatkan menjadi delapan kali setahun.
Kalau rata-rata menghasilkan enam ekor anak, dalam setahun dari satu
pasang induk dapat diperoleh kelinci 8 x 6 ekor = 48 ekor anak.
Program
kelahiran diatur berpangkal pada kapan induk dikawinkan lagi setelah
melahirkan. Anak kelinci yang telah mencapai umur 28 hari dapat disapih
dengan memindahkan ke kandang pembesaran.
Anak dipisahkan ketika
berumur 28 hari setelah dilahirkan. Anak yang disapih pada umur itu
berukuran kecil dan kondisi karkasnya pun kurang memuaskan dibandingkan
anak yang disapih setelah berumur 42-56 hari. Namun, penyapihan lebih
awal tersebut memungkinkan jumlah litter yang lebih banyak dalam masa
setahun. Selain itu, disapih umur berapa pun, anak kelinci biasanya
dipotong setelah berumur 56 hari.
S. Potensi Besar Ternak kelinci
Kelinci
memiliki potensi besar sebagai ternak penghasil daging. Secara teoretis
sepasang induk kelinci dapat menghasilkan 80 kg daging dalam setahun.
Hal ini berdasarkan daya produksi kelinci menghasilkan anak, dan
kemampuan kelinci mengonsumsi pakan yang tidak dimanfaatkan manusia dan
ternak industri intensif seperti ayam ras petelur dan pedaging.
Satu
pasang kelinci umur 5-6 bulan dalam setahun akan melahirkan 4-5 kali.
Setiap satu kali kelahiran akan menghasilkan rata-rata enam ekor anak.
Bila setahun melahirkan empat kali, akan diperoleh anak 4 x 6 ekor = 24
ekor.
Bila 50% anak dijadikan induk baru, akan diperoleh 12 ekor
induk baru atau enam pasang induk baru. Jika dari enam pasang induk baru
tersebut pada tahun pertama melahirkan tiga kali (per pasang induk
menghasilkan anak enam ekor sehingga diperolah 18 ekor induk muda), akan
diperoleh 108 ekor induk muda.
Pada tahun pertama itu juga,
kelinci muda yang dapat dipotong adalah 24 ekor + 108 ekor = 132 ekor.
Kalau berat rata-rata kelinci muda 2 kg/ekor, persentase karkas 50%,
akan diperoleh daging 50% x 2 kg x 132 ekor = 132 kg daging.